Bupati Kotabaru, Kalimantan Selatan, H Irhami Ridjani, berhasil membuka puluhan kilometer ruas jalan Gunung Bahalang-Komplek Perguruan Tinggi Politeknik Kotabaru tanpa dana APBD maupun APBN.
"Alhamdulillah, Jalan Gunung Bahalang-Politeknik sudah terhubung," kata Bupati Kotabaru yang baru saja meninjau ke lokasi pembukaan jalan.
Rencananya, ruas jalan yang sudah dibuka dengan lebar sekitar 30 meter itu akan langsung dipasang batu pengerasan agar bisa dimanfaatkan masyarakat.
"Jalan Komplek Politeknik masih akan kita hubungkan dengan Gunung Ulin, dan beberapa daerah lainnya," jelas Irhami.
Selain Gunung Ulin, Irhami juga berencana membuka ruas jalan yang "membelah" Pulau Laut yang menghubungkan Pulau Laut Utara dengan Pulau Laut Selatan.
Dia optimistis, sebelum berakhir masa jabatannya sekitar 2015 rencana membuka ruas jalan di wilayah Pulau Laut dapat terealisasi.
"Mudah-mudahan, pembukaan jalan tersebut tidak akan menggunakan dana APBD maupun APBN, tetapi bisa melibatkan perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)," harapnya.
Sebelumnya, Irhami, mengaku, sudah dua tahun berjalan pihaknya berhasil membangun ruas jalan sekitar 12 km yang bernilai sekitar Rp50 miliar-Rp60 miliar.
Untuk membangun jalan tersebut, Irhami menggandeng pihak perusahaan yang ada di Kabupaten Kotabaru melalui dana program Coorporate Social Responsibility atau Community Development (CSR/CD).
Untuk menjaga akuntabilitas dan menghindari penyalahgunaan, pemerintah daerah hanya menerima bahan material dari perusahaan, bukan berbentuk dana segar.
Tujuan dari dilibatkannya pihak ketiga atau perusahaan untuk pembangunan ruas jalan semata-mata untuk mengurangi ketergantungan pembangunan terhadap dana yang bersumber dari APBD maupun dari APBN.
"Kami harus benar-benar kreatif dalam mengelola negeri ini, dengan tidak tergantung dari dana APBD ataupun APBN," imbuhnya.
Irhami berharap, kebijakan tersebut dapat dicontoh oleh perusahaan yang belum memberikan kontribusi terhadap terselenggaranya pembangunan di mana perusahaan tersebut berada. "Kami yakin, apabila perusahaan mau menyisihkan seper seratusnya saja dari keuntungan untuk membangun daerah, dampaknya sudah sangat besar sekali," jelasnya.
Bupati mengimbau manajemen perusahaan yang ada di Kabupaten Kotabaru, untuk lebih transparansi dalam mengalokasikan dan mengelola dana program SD/CSR.
Tidak sedikit keuntungan perusahaan yang sudah diperoleh dari perut bumi Kotabaru, dan sangat layak apabila perusahaan kini mulai menyisihkan sebagian keuntungannya itu untuk membangun daerah dimana selama ini mereka bisa "hidup".
Dia mengakui, untuk membangun infrastruktur di 20 kecamatan dan 201 desa dan kelurahan diperlukan dana cukup besar, sementara APBD masih sangat terbatas.
Karenanya, diperlukan keterlibatan perusahaan di daerah.
Hingga akhir masa jabatannya 2015 nanti, Irhami menargetkan bisa membangun sekitar 50 km ruas jalan tanpa APBD maupun APBN.