Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Sepi dari pemberitaan, diam-diam M. Helmi Wahyudi, putra dari guru agama di Kotabaru, telah lulus dalam seleksi Taruna AKMIL Laut/Akademi Anggkatan Laut (AAL) Tahun ini.
Seleksi yang dimulai di Panitia Daerah (Panda) di Lantamal Banjarmasin yang diikuti peserta dari Kalselteng tersebut, telah mengirim 3 orang putra terbaik dari hasil seleksi ketat.
Mereka diutus ke Panitia Pusat (Panpus) di Lapetal Malang.
Akhirnya terpilih dua orang yaitu M. Helmi Wahyudi dari Kotabaru dan Oktariyan dari Tanah Laut. Mereka berdua lulus bersama 100 orang peserta tes dari seluruh Indonesia.
M. Helmi Wahyudi atau yang akrab disapa Yudi itu, tidaklah mengira jika dirinya berhasil lulus di tingkat nasional.
Soalnya, peserta yang mengikuti seleksi memiliki potensi yang luar biasa.
Bahkan ada yang sudah berpengalaman.
Karena sudah pernah ikut tes di tahun lalu. Sehingga dirasakan persaingan sangat ketat. Apalagi ada peserta tes yang merupakan anak pejabat di militer.
"Alhamdulillah, dengan berbekal ketekunan berlatih, terus belajar, semangat untuk meningkatkan potensi, doa dan tawakkal, akhirnya bisa lulus juga di tingkat nasional," tutur Salimi, orang tua Yudi.
Disebutkan, Yudi berhasil menyisihkan pelebih dari 5.000 orang peserta yang teterdaftar. Seleksi ini, merupakan seleksi murni, bebas KKN.
"Kami tidak kenal sama sekali dengan panitia. Sewaktu mengantarkan anak saat mendaftar tes, tidak diperbolehkan masuk ke dalam lingkungan Angkatan Laut," jelasnya.
Jadi anaknya sendiri saja yang boleh masuk ke dalam. Kami menunggu di luar, di ruang piket atau pos penjagaan," ujar Salimi, yang alumnus Pascasarjana UIN Antasari Banjarmasin itu.
Dia mengaku bangga, sebagai warga Kotabaru, anaknya bisa berhasil mewakili Kalsel di kancah nasional. Hal ini berkat doa restu dari keluarga dan guru.
"Semoga, hal ini bisa memberikan semangat bagi warga kita, bahwa putra daerah, meskipun sebagai wilayah hinterland, berada paling ujung tenggara Kalsel ini, ternyata bisa bersaing di tingkat nasional," ujarnya.
Yudi yang lahir di Kotabaru tanggal 28 Mei 2000 tersebut, merupakan alumnus SMA Negeri 1 Kotabaru tahun 2018.
Saat ini, dia sudah memulai melaksanakan tugas-tugasnya sebagai calon prajurit Taruna Angkata 67, di Kawah Chandradimuka, Lembah Tidar, Magelang.
Dijelaskan, berdasarkan informasi, kemungkinan akhir bulan Oktober atau awal Nopember tahun ini, dilaksanakan pelantikan Prajurit Taruna.
"Memang menurut informasi, orang tua atau pihak keluarga, akan diundang saat pelantikan. Yah, mudah-mudahan kami sekeluarga bisa berangkat kesana, diberikan rezeki dan kemudahan oleh Allah," tutur Nasriah.
Yudi adalah putra sulung dari lima bersaudara anak dari pasangan Salimi dan Nasriah.
Memilih karir militer
Remaja ini memiliki kesenangan bermain musik, bahkan semua alat musik hampir bisa dimainkan oleh jari jemarinya, seperti violin, gambus gitar, organ, piano, habsyi/hadrah, drum, pianika, harmonika, perkusi dan yang lainnya.
Olahraga hanya beberapa macam yang disukainya. Dia juga suka membaca surrah Arrahman dan Yaasiin.
Kesehariannya sama seperti anak-anak yang lainnya. Di rumah suka membantu orangtua mengasuh adik-adiknya, termasuk membantu ibunya mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Seperti mencuci piring, cuci pakaian, membersihkan rumah dan lainnya.
Yudi merupakan ketua Organisasi Intra Sekolah (OSIS) SMA Negeri 1 Kotabaru Periode 2016-2017.
Dia suka membantu rekan rekannya seperjuangan di sekolahnya. Di rumah sering berkumpul untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan Kegiatan OSIS.
Semasa di bangku SMAN 1 Kotabaru, Yudi yang mengambil jurusan IPA itu selalu rangking 1 dan meraih penghargaan siswa berdedikasi dari sekolahnya.
Ia lulus SMAN tahun 2018, dan sebelumnya sekolah di MTsN 1 Kotabaru dan MIN Kotabaru.
Saat mendaftar kuliah di IPB Bogor justeru kecenderungannya lebih memilih karir militer.
Sehingga saat dapat peluang jadi mahasiswa bergengsi itu dia tak mendaftarkan ulang.
Anak guru agama lulus seleksi taruna AKABRI
Senin, 3 September 2018 7:02 WIB
Kesehariannya sama seperti anak-anak yang lainnya. Di rumah suka membantu orangtua mengasuh adik-adiknya, termasuk membantu ibunya mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Seperti mencuci piring, cuci pakaian, membersihkan rumah dan lainnya