Tanjung, (Antaranews Kalsel) - Puluhan pembudidaya ikan keramba di.Desa Banyu Tajun Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan terpaksa menghentikan usahanya karena air sungai makin dangkal.
Menurut satu pemilik keramba Arpani (45) di Tanjung, Kamis mengatakan sudah tiga bulan lebih mengosongkan kerambanya.
"Sejak musim kemarau kami menghentikan dulu usaha ikan keramba sambil menunggu air sungai dalam," jelas Arpani.
Arpani sendiri memiliki 10 keramba dan biasanya memproduksi hingga 6.000 kilogram ikan mas tiap kali panen.
Dengan harga jual Rp23.000 per kilogram ikan mas produksinya dipasarkan hingga ke Kalimantan Timur.
Namun karena air Sungai Pimping yang menjadi lokasi keramba dangkal ia pun menghentikan budidaya ikan mas termasuk puluhan pemilik keramba lainnya.
Saat ini pembudidaya ikan keramba beralih menjadi petani karet atau buruh sadap getah untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Kepala Seksi Produksi dan Usaha Budidaya Dinas Perikanan Kabupaten Tabalong, Rahmani mengatakan tiga bulan terakhir produksi ikan keramba turun dari 4.708 ton menjadi 4.283 ton.
Produksi ikan keramba hingga September 2018 diprediksi turun hingga di bawah 4.000 ton," jelas Rahmani.
Rahmani mengatakan hampir 37 persen budidaya keramba terpusat di sentra ikan Kecamatan Banua Lawas dan total usaha keramba yang ada di Kabupaten Tabalong 3.851 buah.
Budidaya ikan keramba Tabalong terhenti akibat sungai dangkal
Kamis, 30 Agustus 2018 11:08 WIB