Ferry Hasan, Pemilik IKM tong sampah daur ulang tersebut mengaku sejak awal tahun 2017 memulai usaha tersebut.
"Semua tong sampah yang saya buat itu terbuat dari drum bekas Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun drum oli bekas dengan kualitas yang masih baik," ungkapnya, Sabtu.
Ia mengatakan, tong sampah daur ulang yang dibuatnya saat ini sedang menerima pesanan terbanyak dari Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, yaitu sebanyak 200 unit.
"Harga yang saya patok dari setiap tong akan berbeda tergantung dari berapa banyak unit tong sampah yang akan dipesan," jelasnya.
Jika tong tersebut dipesan secara perorangan atau satu unit saja maka harganya Rp500 ribu.
"Namun, apabila tong yang dipesan dalam bentuk banyak, maka harga akan turun menjadi Rp450 ribu/unit sampai Rp400 ribu/unitnya," ujar Ferry.
Ia mengatakan pembuatan tong sampah daur ulang tidaklah mudah, karena bisa menghabiskan waktu selama lima hari untuk dapat menghasilkan empat unit saja.
Ferry mengaku sudah banyak kelurahan maupun desa yang telah menggunakan tong sampah daur ulang hasil buatannya tersebut, di antaranya adalah Kelurahan Limba B, Kelurahan Ipilo, dan Desa Lupoyo.
"Adapun beberapa kelurahan dan desa yang memesan tong sampah gandeng yaitu tong sampah yang terdiri atas tiga tong dalam dudukan yang disediakan untuk 5 rumah,harganya Rp1,3 juta," jelasnya.
Baca juga: IKM diajak manfaatkan Asian Games, berpromosi dan perluas peluang ekspor
Baca juga: PPH 0,5 persen bukti keberpihakan pemerintah terhadap IKM