Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan meresmikan pusat daur ulang sampah yang berada di Pergudangan Bumi Basirih 88, Jalan Gubernur Soebardjo, Banjarmasin Selatan.
Wali Kota Banjarmasin H Muhammad Yamin HR di Banjarmasin, Minggu, menyampaikan telah resmi meluncur operasional tempat tersebut yang diberi nama Banjarmasin Recycle Center.
Kegiatan peluncuran tersebut, diungkapkan dia, sekaligus silaturahmi dan syukuran bersama satuan tugas kebersihan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih dalam rangka kolaborasi pemilahan sampah untuk penanganan darurat sampah.
Melalui program Banjarmasin Recycle Center ini, kata Yamin, diharapkan bisa membantu satgas kebersihan khususnya yang berada di kawasan TPAS Basirih agar dapat bekerja secara lebih efisien.
"Yang jelas ini merupakan sebagian kecil dari upaya kita untuk menangani permasalahan sampah di Banjarmasin," tutur dia.
Karena darurat sampah di Kota Banjarmasin diakibatkan ditutupnya TPAS Basirih oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI sejak 1 Februari 2025. Sanksi tersebut dijatuhkan karena TPAS Basirih masih menggunakan sistem terbuka (open dumping).
Karenanya, Pemkot Banjarmasin terus berupaya agar penanganan sampah di kota setempat sistem daur ulang atau pemilahan, selain membuangnya ke TPAS Banjabakula di Kota Banjarbaru.
Dengan adanya pusat daur ulang ini, penanganan sampah diharapkan Wali Kota Banjarmasin makin maksimal, selain banyaknya bantuan dari berbagai pihak untuk peralatan penanganan sampah.
Diantaranya Pemkot Banjarmasin menerima bantuan satu unit alat pencacah sampah dari Bank Kalsel serta empat buah bak sampah (Amrol, red) dari DPD REI Kalimantan Selatan sebagai wujud kepedulian mereka terhadap penanganan krisis sampah di Banjarmasin.
"Ini (bak amrol) nanti akan dimanfaatkan, akan kita letakkan di titik-titik pembuangan tertentu. Penting agar masyarakat yang membuang sampah itu tidak melempar dengan sembarang lagi, tapi dimasukan ke dalam bak yang sudah disediakan," kata Yamin.
Dia mengklaim bahwa saat ini volume tumpukan sampah di kota Banjarmasin memang sudah semakin berkurang.
Karenanya Yamin tetap meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota setempat maupun lapisan masyarakat untuk tetap saling bergandengan tangan mengawal penanganan sampah yang berkelanjutan sebagai bentuk manifestasi jangka panjang.
Dia juga menginstruksikan DLH berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kota Banjarmasin agar mempercepat rencana pembangunan TPS3R yang telah diusulkan.
"Kita apresiasi apa yang dilakukan perusahaan, lembaga perbankan tak terkecuali kerja sama seluruh lapisan masyarakat, khususnya mereka yang telah bijak melakukan pemilahan sampah," ujarnya.
Berbagai upaya yang telah dilakukan selama ini, ditegaskan Yamin, semata mata untuk kolaborasi penanganan sampah yang lebih cepat dan maksimal.
Dia menyadari ke depan Banjarmasin sudah seharusnya memiliki sistem penguraian maupun pengolahan sampah yang lebih progresif dan ramah lingkungan.
"Kami komitmen bahwa penanganan sampah tak berhenti pada penumpukan semata, tapi sampai kepada aspek pengolahan. Mulai dari pengurangan, pemilahan hingga pengolahan sampah, sistem ini harus kita ciptakan kelak," demikian katanya.