Paringin, (Antaranews Kalsel)- Sebagian orang tua di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan, menunda pemberian vaksin Campak/Measles dan Rubella (MR) kepada anaknya, karena belum yakin status halal atau haramnya vaksin tersebut.
Keraguan tersebut, sebagaimana IBR salah satu tenaga Bidan di wilayah Kabupaten Balangan, Jumat (3/8), dirinya memilih menunda sementara pemberian vaksin MR kepada anaknya yang duduk di bangku sekolah dasar, sambil menunggu informasi kepastian bahwa vaksin tersebut halal dan aman masuk ke tubuh anak.
"Saya hanya menunda sementara waktu pemberian vaksin kepada anak saya, sebelum ada petunjuk lebih lanjut bahwa vaksin tersebut halal masuk ke tubuh anak saya, selain itu juga terkait dampak keamanan bagi kesehatan yang bisa ditimbulkan pascapemberian imunisasi itu," jelasnya.
Agar masyarakat tidak resah lanjutnya, harus ada pembahasan lebih lanjut oleh Kementerian Kesehatan serta dari Fatwa MUI terkait vaksin MR tersebut, baik terkait halal haramnya serta keamanannya bagi anak.
Salah satu Ibu Rumah tangga, Annisa, memiliki pendapat yang sama, yakni akan menunda sementara pemberian vaksin MR kepada anaknya, yang saat ini duduk di bangku Sekolah Dasar Negeri Paringin 1.
"Siapa sih yang tidak ingin anaknya terhindar dari penyakit, tapi bukan berarti harus sembarang percaya terhadap vaksin dan pemberian imunisasi. Ya tunggu lah sampai tidak ada lagi berita simpang siur serta ada status halal dari MUI. Yang jelas tunda dulu saja lah," imbuhnya.
"Jika nanti sudah ada kepastian terkait keamanan bagi anak, pascapemberian vaksin serta ada status halal dari MUI, jangankan yang gratis, seandainya bayar pun, saya akan imunisasi anak saya dengan vaksin MR ke rumah sakit maupun ke Puskesmas terdekat", katanya.
Hal tersebut dikarenakan semakin banyaknya berita simpang siur terkait halal haramnya vaksin MR dari MUI sekaligus semakin banyaknya berita penghentian sementara pemberian vaksin MR, bahkan beberapa penghentian sementara pemberian vaksin MR dilakukan oleh kepala daerah di Indonesia, yang beredar di berbagai media.
Selain itu banyak informasi liar yang bermunculan di media sosial seperti Facebook dan grup-grup WhatsApp, sehingga menambah keresahan para orang tua.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, terus mengampanyekan imunisasi Campak/Measles Rubella (MR) kepada seluruh lapisan masyarakat kabupaten berjuluk "Bumi Sanggam" tersebut, dengan target vaksin sebanyak 36.592 anak.
Kepala Dinas Kesehatan Balangan, H Akhmad Nasa'i, Rabu (1/8) lalu di Paringin, ibukota kabupaten setempat menyampaikan bahwa kampanye campak ini dilaksanakan di seluruh Indonesia kecuali pulau jawa, karena telah lebih dulu dilaksanakan tahun 2017.
Menurut dia, imunisasi ini akan dilakukan dalam dua fase. Dimana fase pertama dilakukan di seluruh sekolah yang terdiri dari sekolah Pendidikan Anak Usia Dini sampai dengan SMP/SMPLB sederajat.
Selanjutnya pada bulan September diberikan untuk anak-anak di luar usia sekolah yang dilaksanakan di pos imunisasi seperti Posyandu, Polindes, dan fasilitas-fasilitas kesehatan.
"Imunisasi MR ini diberikan tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. artinya, meskipun imunisasi sudah lengkap tetap diberikan imunisasi MR," ujarnya.
Sebagian orang tua menunda pemberian vaksin MR kepada anaknya
Sabtu, 4 Agustus 2018 5:35 WIB
"Saya tidak mengajak dan juga bukan menolak, tapi menunda sementara waktu sebelum ada petunjuk lebih lanjut terkait halal haramnya vaksin tersebut ketika masuk ke tubuh anak saya, selain itu juga terkait dampak keamanan bagi kesehatan yang bisa ditim