Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua Persatuan Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional atau Indonesia National Shipowners` Association (INSA) Kalimantan Selatan Moch Nurdin mengatakan pihaknya terus berupaya mendorong percepatan arus keluar masuk barang di Pelabuhan Kalimantan Selatan melalui tol sungai.
Menurut Nurdin usai pelantikan DPC INSA Banjarmasin, di Banjarmasin Senin, percepatan keluar masuk arus barang dari pelabuhan menjadi salah satu program yang sangat penting, untuk mendapatkan perhatian seluruh pihak, terutama menjelang Ramadan dan Lebaran Idul Fitri.
"Beruntung tol sungai sudah beroperasi dengan baik, sehingga keluar masuk kapal bisa dilakukan selama 24 jam," katanya.
Dulu, tambah dia, sebelum ada pengerukan alur Barito, arus keluar masuk kapal di Pelabuhan Trisakti, hanya bisa dilaksanakan selama enam jam.
Kini, tambah dia, keluar masuknya tidak terbatas oleh waktu, begitu juga dengan fasilitas bongkar muat di pelabuhan juga semakin baik.
Namun begitu, tambah dia, INSA tetap memantau, berbagai kemungkinan terjadinya hambatan pelayaran yang bisa menghambat masuknya arus barang, terutama kebutuhan pokok ke Kalsel.
"Kalau kondisi sungai Barito, khusunya untuk masuknya kapal, tidak ada kendala berarti, sejak beberapa tahun terakhir," katanya.
Namun tambah dia, yang perlu diwaspadai adalah, cuaca buruk dan gelombang tinggi, yang masih sering menjadi penghambat masuknya barang dan mengakibatkan terjadinya kelangkaan barang.
Sehingga, tambah dia, upaya koordinasi dengan seluruh pihak terkait, bukan hanya dengan INSA, tetapi juga dengan BMG, distributor, pemerintah dan lainnya, sangat penting dilakukan secara terus menerus, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sebelumnya, untuk meningkatkan pelayaran, PT Pelindo III Banjarmasin, menambah fasilitas bongkar muat dengan berbagai peralatan canggih yang mampu mendorong kecepatan bongkar muat barang dari kapal ke angkutan yang telah disiapkan.
Peningkatan fasilitas tersebut juga sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan pelayanan bagi masyarakat maupun investor.
Beberapa fasilitas bongkar muat yang bakal segera datang antara lain tujuh unit Reach Steaker, lima forklift dan RTG.
Reach Steaker tersebut diperkirakan harganya mencapai Rp6 miliar per unit, sedangkan untuk harga forklift mencapai Rp800 juta per unit.
Reach Stacker adalah alat yang dapat bergerak yg memiliki spreader digunakan untuk menaikkan atau menurunkan ( lift on / lift off ) container di dalam CY ( container yard ) atau Depo Container.
Mendukung aktivitas bongkar muat saat ini pihaknya telah memiliki container crane (CC) sebanyak 6 unit, rubber tyred gantry cranes (TRG) sebanyak 16 unit dan akan ditambah 6 unit yang di datangkan dari Semarang pada akhir tahun ini.