Barabai, (Antaranews Kalsel) - Hanya dengan belajar dari internet, Syahdini yang merupakan petani dari Desa Kalibaru Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel sukses membudidayakan tumbuhan langka kacang Amazone (Butter Nut).
Bersama UKM Alam Hijau di bawah binaannya, Syahdini berhasil mengembangkan tanaman kacang yang berasal dari Amerika Latin tersebut dan berhasil berbuah walaupun ditanam hanya melalui media pot ataupun polybag.
"Teknik menanam dan pembudidayaan saya banyak belajar dari internet dan kami membuktikan juga cocok di tanam di wilayah Kabupaten HST," kata petani yang merupakan PNS di KPU HST itu.
Menurut dia, kacang Amazone juga cocok ditanam sebagai ornamen taman atau halaman rumah, sosoknya sangat menarik, tidak terlalu tinggi dan sangat rajin berbuah.
Buahnya berbentuk seperti kacang almond, berwarna hijau kemudian berubah orange lalu berubah menjadi merah disaat matang.
Rasa daging buahnya juga manis legit dan lembut serta bijinya bisa disangrai, rasanya seperti kacang mete.Dilihat dari segi gizi, manfaat kacang juga sangat banyak.
Kandungan vitamin, serat, protein, dan berbagai mineral lainnya dipercaya dapat menurunkan kolesterol, menstabilkan tekanan darah, dan mencegah kanker.
Cara perawatan tanaman diterangkan Syahdini sangat mudah, hanya memerlukan air yang cukup dan sinar matahari penuh, maka tanaman ini akan tampil semarak dengan buahnya yang menyembul di antara hijaunya dedaunan, ditambah lagi dengan dompolan bunganya yang kuning cerah, sangat cantik dipandang.
"Selain di tanah, kacang Amazone juga sangat menarik jika ditanam di pot, tanpa mengurangi produktivitas dan kemampuannya memamerkan buah.
Tanaman ini indah, mudah perawatannya dan sangat produktif, sehingga layak anda miliki," katanya.
Tanaman yang bernama latin Bunchosia argentea ini di Indonesia dinamakan juga kacang mentega, ia dapat tumbuh di luar daerah asalnya, dengan syarat tanaman ini ditanam pada ketinggian 100 hingga 2.600 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Kacang ini termasuk tumbuhan berkayu, namun batang tidak tumbuh membesar dan tumbuhan ini bisa hidup dengan mencapai ketinggian 5 hingga 20 meter. Ia pun dapat dikembangbiakan dengan stek maupun cangkok. Selain dapat dimakan, ia pun cocok dijadikan tanaman yang bisa memperhias pekarangan, karena buahnya yang indah ber warna-warni.
Perawatannya hanya cukup memberi pupuk NPK 15:15:15 sebanyak 2 sendok makan setiap 3-4 bulan sekali. Setelah tanaman tidak mengeluarkan pucuk baru, lakukan pemupukan kaya unsur PK sebanyak 5-15 gram yang diencerkan dengan 5 liter air hingga tanaman berbuah.
"Kami mengembangkan kacang Amazone ini hanya di halaman dan memanfaatkan pekarangan belakang rumah," kata Syahdini.
Jika ada masyarakat yang berminat pihaknya juga menjual bibit kacang Amazone. Pemesanan bisa mendatangani kealamatnya di jalan Penas Tani IV RT 2 RW I desa Kalibaru Kecaatan Batu Benawa Kabupaten HST dan bisa juga melakukan pengiriman ke seluruh pelosok Indonesia dengan menghubungi WA 081348636537.