Tim peninjau lapangan dari Sekretariat Militer dan BKKBN Pusat mendengarkan paparan dari Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) tentang pembangunan Program KKBPK di Mess Negara Dipa Amuntai, Kamis.
Bupati HSU Abdul Wahid memaparkan Kabupaten HSU salah satu daerah yang pertama membentuk kelembagaan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBD) yang selanjutnya dirubah menjadi DKKBD.
Wahid mengatakan, anggaran untuk dua tahun pertama keberadaan BKKBD Kabupaten HSU mencapai 2 % dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Berbagai kemajuan Program KKBPK di Kabupaten HSU menjadi bahan bagi tim verifikasi untuk diajukan kepada Ketua Dewan Gelar yang akan memberikan pertimbangan kepada Presiden RI menetapkan penerima Penghargaan Satyalancana Pembangunan Program KKBPK.
Pada paparannya, Wahid menyampaikan peserta KB aktif di Kabipaten HSU mencapai 29 ribu orang dari jumlah 38000 lebih pasangan usia subur atau sebesar 76,10 persen. Kaum wanita usia subur di HSU akan dibekali kartu sehat untuk pemeriksaan kesehatan dan berobat.
Pemkab mensinergikan 20 instansi pemerintah yanv terkait dalam penanganan pembangunan keluarga, kependudukan dan KB agar bisa mengurangi permasalahan secara lebih komprehensip.
Sementara dibidang kependudukan, Kabupaten HSU menerima penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai daerah yang cakupan penerbitan Akta Kelahiran cukup tinggi.
Gerakan Masyarakat dari visi HSU 'Mantap' turut menginspirasi pembangunan dibidang kependudukan dan KB. HSU 'Mantap' merupakan akronim dari kata Maju, Mandiri, Sejahtera, Agamis dan Produktif
Bupati menambahkan terkait pembangunan kesehatan yang masih terkait dengan bidang kependudukan, KB dan pembangunan keluarga, Pemkab HSU berhasil menurunkan angka Stunting dari 5,9% pada 2013 menjadi 3,1 persen di 2017.
Pemkab HSU juga dinilai berhasil melakukan Eliminasi TBC di 2017 menjadi 94 persen termasuk tinggi di Kalimantan Selatan.
Rumah Sakit Amuntai tipe c mendapat status akriditasi paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit Indonesia, bahkan Puskesmas Haur Gading menjadi salah satu puskesmas di Kalsel yang mendapat nilai akreditasi paripurna.
HSU memiliki 21 Dokter Spesialis meski untuk RS tipe C sebenarnya cukup memiliki 8 dokter spesialis sehingga RS Amuntai paling banyak memiliki dokter.spesialisi di wilayah Banua Anam Kalsel.
Tim verifikasi menyimpulkan Bupati HSU berhasil membangun kualitas sumber daya manusia dengan menerbitkan
"Termasuk Kabupaten pertama di Indonesia yang membentuk kelembagaan tersendiri untuk Kependudukan dan KB," ujar Ketua Tim Verifikasi Dwi Daryanto.