Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mencapai 100 persen.
Kepala bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) H.Herwansyah Budi mengatakan, meski Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberi target penyelenggaraan UNBK di daerah hanya 70 persen, namun Kabupaten HSU menyelenggaranya 100 persen.
"Kita menggabung beberapa sekolah menengah pertama yang belum mampu menyelenggarakan UNBK secara mandiri ke sekolah yang sudah mampu sehingga tahun ini kita mampu mencapai 100 persen," ujar Herwansyah.
Herwansyah mengatakan, sebanyak 11 Sekolah Menengah Pertama (SMP) didaerahnya sudah mandiri melaksanakan UNBK sisanya sebanyak 19 sekolah bergabung melaksanakannya di berbagai SMA/ SMK.
Dikatakan, meskipun ada SMP yang mandiri melaksanakan UNBK namun belum bisa digabung dengan SMP lain yang belum mandiri karena fasilitas komputer dan server yang tidak mencukupi.
"Karena SMA dan SMK nantinya sudah lebih dulu menyelenggarakan UNBK jadi kita lobi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan agar membantu meminjamkan SMA/SMK menjadi tempat pelaksanaan UNBK untuk tingkat SMP," terangnya.
Ia menjelaskan, dibanding penyelenggaraan UNBK tahun sebelumnya, sekarang lebih banyak sekolah yang tertarik melaksanakan UNBK karena dinilai lebih efesien dan efektif dengan hasil kelulusan yang lebih murni.
Herwansyah mengatakan, pelaksanaan UNBK sebelumnya pihak sekolah dibiarkan memilih ikut UNBK atau tidak sesuai kemampuan fasilitas komputer, server dan tenaga teknis yang dimiliki.
"Namun sekarang kita dorong agar semua yanv belum mampu bergabung melaksanakan UNBK dan semua sekolah menyetujui," katanya.
Selama ini, kata Herwansyah, pihak Disdikbud HSU memberikan sosialisasi dan mengajak pihak sekolah untuk ikut pelaksanaan UNBK, karena dengan wilayah HSU 89 persen adalah rawa dengan sistem UNBK pihak sekolah tidak perlu susah lagi memikirkan proses pengambilan soal ujian, pengamanan dan
Ia menambahkan, pelaksanaan UNBK tahun depan semua sekolah sudah mandiri menyelenggarakan UNBK karena Dinas Pendidikan sudah mengajukan permohonan bantuan pengadaan server untuk 32 sekolah di Kabupaten HSU meski pagu 2018 terbatas.
Herwansyah mengaku bangga pasalnya sekolah yang mandiri dalam melaksanakan UNBK tidak hanya sekolah yang berada di perkotaan atau ibukota kecamatan, melainkan beberapa sekolah di kawasan agak terpencil seperti SMPN 2 Danau Panggang mampu melaksanakan UNBK.
"Sekolah ini telah mendapat bantuan sarana komputer dan program dari Kemendikbud karena mendapatkan Akreditasi A dalam penilaiannya dan telah menyelenggarakan pendidikan berbasis IT.
Semula, katanya, pihak Kemendikbud sempat meragukan informasi bahwa sekolah terpencil di HSU ini menyelenggarkan berbasis IT namun setelah ditinjau langsung oleh petugas dari Kemendikbud ternyata benar adanya sehingga sekolah ini mendapat bantuan sarana komputer.
Salah satu sekolah terpencil yang mandiri melaksanakan UNBK adalah SMK Sapala di Kecamatan Paminggir yang menjadi lokasi penyelenggaraan UNBK bagi SMP 3 dan SMP 5 Danau Panggang. Lokasi sekolah yang berada diperairan rawa membuat para siswa harus menggunakan alat transportasi perahu atau klotok untuk menuju sekolah guna mengikuti UNBK.
"Pihak sekolah yang bertanggung jawab membiayai transportasi para siswa menuju SMK Sapala untuk mengikuti UNBK dengan biaya transportasi diambil dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)," kata Herwansyah.
Jumlah peserta UNBK untuk tingkat SLTP di Kabupaten HSU pada 2018 sebanyak 1186 orang untuk terdiri dari 576 laki-laki dan 610 perempuan, sedang jumlah peserta dari MTs lebih besar lagi yakni sebanyak 2370 orang terdiri 1152 laki-laki dan 1218 perempuan, total peserta UNBK tingkat SLTP di Kabupaten HSU sebanyak 3556 orang.
Untuk Madrsyah Tsanawiyah (MTs) yang mandiri melaksanakan UNBK sebanyak 15 MTs dan bergabung dengan MTs lainnya sebanyak 19 MTs.
Pihak Disdikbud HSU berharap pada saat pelaksanaan UNBK tingkat SLTP pada 23 -26 April 2018 tidak terjadi gangguan jaringan internet dan pemutusan aliran listrik sehingga Disdik harus menyurati PT Telkom dan PLN sebagai pemberitahuan.