Perusahaan group semen merk "Tiga Roda" PT Indocement Tunggal Prakarsa selama 2011 berhasil menaikkan harga jual dalam negeri rata-rata tiga persen.
Sekretaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa (ITP) Sahat Panggabean, di Kotabaru, Sabtu mengatakan, kenaikan harga jual domestik tersebut dimulai pada semester kedua secara bertahap.
"Hal itu untuk mengimbangi sebagian kenaikan biaya," jelasnya.
Selain menaikan harga jual dalam negeri, realisasi penjualan domestik Indocement juga mengalami kenaikan signifikan, dari 12,8 juta ron pada 2010 naik sekitar 19,8 persen menjadi 15,4 juta ton pada 2011.
Dengan demikian, pendapatan bersih Perseroan meningkat dari Rp11,137 miliar pada 2010 naik sekitar 24,7 persen menjadi Rp13,887 miliar pada 2011.
Sedangkan laba kotor dalam jumlah absolut naik sekitar 15,8 persen dari Rp5,540 miliar pada 2010 menjadi 6,414 miliar pada 2011. Pada hasil akhir, Sahat mengungkapkan, laba neto tahun berjalan meningkat secara signifikan sebesar 1,7 persen dari Rp3,224 miliar pada 2010 menjadi Rp3,601 miliar pada 2010.
Menurut dia, kenaikan biaya di hampir aspek operasional terutama kenaikan biaya energi yang berasal dari harga batubara dan bahan bakar minyak pada 2011 berdampak terhadap kinerja Perseroan.
Akan tetapi, dengan penjualan domestik yang kuat, usaha efesiensi biaya dan fokus yang jelas dari Perseroan dalam optimalisasi pembelian serta supply chain pada seluruh aspek operasional.
Maka Perseroan memperoleh dampak positif terhadap kinerjanya selama 2011, sehingga dapat mempertahankan hasil yang sangat baik.
Sementara itu, realisasi penjualan selama 2011 merupakan penjualan tertinggi dalam sejarah Perseroan.
Seiring dengan pesatnya industri dan sektor perumahan mendorong naiknya permintaan pasar domestik, dan pada saat yang sama, Indocement menurunkan volume penjualan ekspornya sebesar 41,5 persen dari 1 juta ton menjadi 0,6 juta ton selama 2011./C/C