Kotabaru (ANTARA) - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Plant Tarjun Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, siap menghadapi tantangan situasi ekonomi di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung termasuk kondisi kelebihan pasokan pada industri semen, serta siap untuk berpartisipasi dalam setiap kesempatan konsolidasi pada industri semen yang membawa sinergi di masa depan.
"Pertumbuhan positif volume semen domestik pada tahun 2021, tentu menjadi dorongan penyemangat bagi industri semen," kata Direktur SDM Indocement, Antonius Marcos melalui siaran pers Jumat.
Dia mengatakan, tekanan dari COVID-19 saat varian delta mencapai puncaknya pada Juli dan harga batu bara yang tinggi, tentunya menjadi tantangan utama pada tahun 2021.
Harga jual produk semen kantong dinaikkan sekitar enam hingga delapan persen sebagian besar area pasar kami yang kuat selama kuartal empat periode 2021 sebagai akibat dari beban biaya yang terus meningkat, namun kenaikan belum sepadan dengan biaya energi yang semakin meningkat sejak awal tahun 2021.
Periode 2022 dimulai dengan meningkatnya kekhawatiran COVID-19 varian omicron yang telah menjadi nyata ketika puncaknya terjadi pada Februari lalu, namun sejak itu kasus harian baru terus menurun diikuti dengan perubahan pada kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Demikian pula meningkatnya ketegangan geopolitik di Eropa telah membuat lonjakan tinggi pada harga batu bara dan minyak.
"Sebagai akibatnya, kami harus menaikkan harga jual semen kami baik kantong maupun curah di pertengahan bulan Maret 2022 sebagai usaha untuk meneruskan sebagian beban kenaikan biaya energi dan minyak tersebut ditambah dengan kenaikan harga kertas dan bahan baku lainnya, efek tekanan inflasi dari kondisi saat ini," katanya.
Namun demikian, pihaknya tetap optimis untuk tetap bisa bersaing dalam pasar semen domestik yang diperkirakan masih tumbuh sekitar lima persen didukung terutama dari pertumbuhan semen curah pada kelanjutan proyek-proyek infrastruktur dan katalis positif pembangunan ibukota negara baru (IKN) serta pemulihan proyek-proyek komersial dari para pengembang.
Pihak perusahaan membukukan volume penjualan domestik semen dan klinker secara keseluruhan sebesar 18 juta ton pada 2021, lebih tinggi 853 ribu ton atau lima persen lebih dari volume pada 2020.
Volume penjualan domestik untuk produk semen saja tanpa klinker tercatat sebesar 16,6 juta ton, lebih tinggi 352 ribu ton atau dua persen lebih dari volume 2020. Pangsa pasar domestik perseroan pada 2021 adalah sebesar 25,4 persen.
Penjualan ekspor meningkat sebesar 122,0 persen dari 181 ribu ton menjadi 202 ribu ton pada 2021 yang sebagian besar adalah produk klinker karena Pabrik Tarjun telah beroperasi penuh.
"Kini pendapatan Neto Perseroan meningkat sebesar empat persen lebih menjadi Rp14.771,9 miliar dari 2020 sebesar Rp14.184,3 miliar, peningkatan secara persentase lebih kecil dari peningkatan persentase dari volume penjualan lima persen lebih karena turunnya harga jual rata-rata secara keseluruhan yang terutama disebabkan oleh penjualan ekspor," pungkasnya.
Indocemen siap hadapi tantangan ekonomi di masa pandemi COVID-19
Jumat, 25 Maret 2022 18:59 WIB