Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Kotabaru menggelar aksi damai di depan Kantor Bupati setempat menuntut penegak hukum dan pemda mengusut tuntas motif aksi penyerangan Usman Pahero.
Koordinator lapangan HMI Muhammad Akbar, Rabu mengatakan dengan terjadinya insiden penyerangan terhadap Usman Pahero, salah satu dosen Politeknik Kotabaru pada Jumat (16/2) ketika hendak shalat subuh.
"Kami dari Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Kotabaru mendesak kepada pihak aparat penegak hukum dan pemerintah untuk mengusut tuntas motif tindakan ini," katanya.
Kapolres Kotabaru agar segera bertindak melakukan penyelidikan, sehingga insiden tersebut tidak membuat resah dan rasa takut umat Islam yang ingin menjalankan ibadah sholat subuh berjamaah.
Mengimbau kepada rekan-rekan aktivis pemuda, pelajar, mahasiswa dan jurnalis di Kabupaten Kotabaru untuk terus berkonsolidasi melawan tindakan kekerasan.
Selain itu, menghimbau kepada masyarakat Kotabaru supaya tidak terpancing dan tidak terprovokasi demi tercapainya hubungan antar umat beragama.
Kepada seluruh mahasiswa agar tetap tenang namun ikut menyikapi perihal ini.
Wakil Bupati Kotabaru H Burhanudin yang didampingi Kabag Ops Polres Kotabaru Kompol Arief, dan Kabag Hukum Setda Kotabaru Basuki, saat menemui mahasiswa HMI, meminta mahasiswa tetap besabar.
"Saya berharap mahasiswa untuk tidak mendesak pihak Kepolisian karena akan mengganggu konsentrasi pihak Kepolisian dalam melakukan penanganan, dan penindakan hukum yang telah dilaksanakan," terangnya.
Pihak pemerintah daerah mensuport serta mendukung sepenuhnya terhadap kinerja Kepolisian terkait permasalahan pengungkapan kasus Usman Pahero.
"Mari kita percayakan kepada pihak Kepolisian menyelesaikan permasalahan ini, memang pihak Polres merasa kesulitan dalam pengungkapan kasus ini, karena pada saat kejadian di TKP tidak ada saksi serta tidak meninggalkan bukti," kata Wabup.
Kompol Arief Prasetya menambahkan, mahasiswa diminta untuk percaya kepada pihak Polres Kotabaru yang melakukan kerja keras untuk pengungkapan dan penyelesaian masalah ini.
"Kami juga turut prihatin adanya kejadian tersebut dan pihak kamipun sudah langsung turun melakukan olah TKP dan telah memintai keterangan," tambahnya.
Percayalah bahwa kami akan usut semua permasalahan ini dan mudah-mudahan, atas doa dari mahasiswa dan masyarakat, perkara ini akan segera dapat diselesaikan.
Sementara itu, Usman Pahero mantan Wakil Ketua DPRD Kotabaru periode 1999-2004 yang hendak sholat subuh di masjid As Salam Desa Hilir diserang oleh dua orang yang tidak dikenal dengan menggunakan parang.
Usman Pahero yang berboncengan dengan anaknya dengan sepeda motor itu tiba-tiba dipepet oleh pengendara sepeda motor yang juga berboncengan dan menyabetkan parang ke arah kepala Usman Pahero. Akibatnya, Usman Pahero menderita luka bacok sekitar tiga centimeter dan dalam sekitar dua centimeter di kepala bagian belakang.