Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Selatan Iwan Setiawan menyatakan, dari empat daerah yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah di provinsi ini pada 2018, Kabupaten Tabalong paling rawan menuai konflik.
"Memang secara nasional, Pilkada di provinsi kita dinilai memiliki kerawanan konflik katagore sedang, tapi diantara yang empat daerah yang melangsungkan itu, Pilkada di Tabalong tertinggi kerawanannya," kata Iwan saat gelar sosialisasi pengawasan Pemilu 2019 Provinsi Kalsel di Hotel Pyramid Suites Banjarmasin, Rabu.
Dia merunutkan urutan tingkat kerawanan pada Pilkada 2018 di provinsi ini sesuai pengamatan Bawaslu Kalsel sementara ini adalah pertama Pilkada Tabalong, kedua Pilkada Tapin, ketiga Pilkada Hulu Sungai Selatan (HSS) dan terakhir Pilkada Tanah Laut (Tala).
Menurut dia, Pilkada Tabalong dinilai cukup rawan mengalami konflik karena melihat giografis dan kultur masyarakat daerah itu berada di ujung provinsi atau daerah perbatasan antara Kalsel dan Kaltim, selain melihat kondisi para calonnya dan melihat latar belakang Pilkada sebelumnya.
"Apalagi banyak perkampungan terpencil di sana yang dipisahkan perbukitan, tentunya dalam distribusi surat suara dan hasilnya nanti perlu pengawasan yang serius," papar Iwan.
Karenanya, kata dia, Bawaslu selalu melakukan sosialisasi seperti saat ini dengan para tokoh masyarakat dan organisasi-organisasi kemasyarakat, akademisi serat para awak media, agar sama-sama mengawasi pelaksanaan Pilkada di Tabalong dan daerah lainnya agar bisa berjalan dengan baik dan demokratis.
Artinya, sambung dia, tidak terjadi banyaknya pelanggaran tahapan-tahapan penyelenggaraannya yang menyebabkan menjadi sengketa dikemudian harinya hingga terjadi konpflik luas.
Tapi dia tidak menafikan daerah lainnya juga akan bisa meningkat tingkat kerawanannya menjelang dilaksanakannya Pilkada serentak 2018 yang akan berlangsung pada 27 Juni 2018 nanti, sebab potensi-potensi itu ada.
Misalnya, sebut Iwan, pengamatan sementara Pilkada di Tanah Laut yang terendah tingkat rawan konfliknya bisa menjadi tertinggi jika dua petahanan yang saat ini berkuasa akan beradu merebut suara terbanyak untuk duduk menjadi pemimpin daerah itu selanjutnya.
"Kan adu kuat dua petahanan ini sangat rawan konpliknya, sebab sudah sama-sama memiliki kekuatan basis pendukung, hingga gesekan rawan terjadi," paparnya.
Dia pun menyatakan, saat ini suhu politik menjelang Pilkada di daerah ini sudah mulai terasa memanas, masyarakat dihimbau tidak terprovokasi berita-berita yang menyebabkan perpecahan, selalu jaga persatuan dan mewujudkan Pilkada yang jujur dan adil serta demokratis.