Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel Drs HM Yusuf Effendi, Selasa mengatakan, hingga kini pihaknya masih mendata mana saja sekolah yang menggelar UNBK dan sekolah yang belum siap UNBK.
Pada pelaksanaan Ujian Nasional tahun ajaran 2016-2017 lalu, sebanyak 123 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kalsel, semuanya menggelar UNBK.
Sedangkan 187 Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada, hanya separuhnya atau sekitar 50% yang melaksanakan UNBK. Sementara sisanya masih Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).
"Sisa sekolah yang belum melaksanakan UNBK inilah yang terus kami dorong agar persentase pelaksanaan UNBK bisa meningkat tahun depan," papar Yusuf.
Hasil evaluasi tahun lalu, ungkap Yusuf, UNBK memiliki berbagai keunggulan dibandingkan UNKP. Di antaranya UNBK meminimalisir tertukarnya soal dan ketidakjelasan hasil cetak soal. Selain itu, UNBK tidak memiliki kerumitan pengumpulan Lembar Jawaban Ujian Nasional (LJUN).
"Kelebihan lainnya, pengamanan dan penyediaan logistik UNBK juga lebih mudah dan yang pasti jadi lebih hemat dan praktis, sehingga kasus keterlambatan soal di UNBK tidak terjadi dibanding UNKP yang acap kali mengganggu pelaksanaan ujian," tandasnya.
Yusuf pun berjanji membantu sekolah memaksimalkan segala persiapan jelang UNBK. Tiga hal yang patut jadi perhatian menurut Yusuf, yakni ketersediaan peralatan yang cukup, jaringan internet yang bagus serta pasokan listrik selama berlangsungnya ujian.
"Kita akan bangun kerjasama dengan perusahaan provider dan juga PLN guna menjamin listrik dan jaringan internet lancar," pungkas Yusuf.
Jadwal pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2018 hingga kini belum final. Namun dari beberapa sumber diperkirakan UN untuk SMA sederajat dilaksanakan tanggal 2-5 April 2018. Sementara UN untuk SMP sederajat pada 23 hingga 26 April 2018.