Usia memang terbilang tua namun wajah Jum'ah yang sudah berusia 62 tahun tampak sumringah sambil duduk manis di dalam ayunan yang menutupi tubuh kecilnya saat mengikuti "Baayun Maulud" di Museum Lambung Mangkurat Kalsel.
"Aku umpat baayun (ikut acara Baayun Maulud) ini karena sudah nazar bila sembuh dari sakit," ujar Jum'ah didampingi anak perempuan dan cucunya yang ikut Baayun, Muhammad Hamidun Sampurna.
Diceritakan, dirinya menderita penyakit darah tinggi dan sempat sakit sehingga tidak bisa berjalan dan hanya bisa duduk selama delapan bulan akibat penyakit tersebut.
Hingga suatu ketika memiliki keinginan yang kemudian menjadi nazar siap mengikuti "Baayun Maulud" yang setiap tahun diselenggarakan Museum Lambung Mangkurat Kalsel di Jalan Ahmad Yani Km 35,5 Banjarbaru.  Â
"Sekarang Alhamdulillah aku sudah bisa berdiri dan berjalan. Kada (tidak) lumpuh lagi seperti kemarin," ucap nenek berperawakan kecil ini sambil berdiri dan berjalan-jalan.
Selain Jum'ah yang memiliki 9 anak dan 22 cucu itu, ratusan peserta lainnnya yang berjumlah 170 orang mengikuti kegiatan "Baayun Maulud" yang setiap tahun rutin diselenggarakan Museum Lambung Mangkurat Kalsel.
Jika Jum'ah merupakan peserta tertua maka peserta termuda yang mengikuti budaya masyarakat Banjar itu adalah Rafiqah yang baru berusia 24 hari karena lahir tanggal 24 Januari 2012.
"Kami berharap anak kami mendapat keberkahan dan menjadi anak yang sholehah sekaligus bisa meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad SAW," ujar ibu Rafiqah, Siti Mariah.
Kegiatan yang dipusatkan di teras museum itu dihadiri Wali Kota Banjarbaru Ruzaidin Noor dan Asisten II Setdaprov Kalsel, Fitri Rifani mewakili Gubernur Kalsel Rudy Ariffin.
"Kami sangat mendukung kegiatan bernuansa islami itu karena merupakan salah satu upaya melestarikan adat dan budaya daerah yang harus dijaga dan dipelihara," ujar wali kota.
Asisten II Setdaprov Kalsel mewakili Gubernur Kalsel Rudy Ariffin mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan kelahiran nabi atau bulan maulid itu harus terus dijaga dan dilestarikan.
"Kegiatan Baayun Maulud ini merupakan adat dan tradisi masyarakat Banjar yang baik karena didalamnya mengandung makna kecintaan terhadap nabi sehingga harus dijaga dan dilestarikan," pesannya. yoz/D
Nenek 62 Th Ikut "Baayun Maulud"
Kamis, 16 Februari 2012 19:18 WIB