Seorang peserta berusia 100 tahun mengikuti ritual keagamaan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yakni "Baayun Maulid" di Desa Banua Halat, Kecamatan Tapin, Kalimantan Selatan, Selasa.
Menurut Kepala Bidang Seni Budaya, Dinas Pemuda Olah Raga Kebudayaan dan Pariwisata Tapin Ibnu Mas'ud di sela-sela kegiatan di Desa Banua Halat yang berjarak sekitar tujuh kilometer dari Kota Rantau, ibu kota Tapin mengatakan peserta tua itu seorang wanita.
"Beliau bernama Rabiah, warga Desa Linuh, Kecamatan Bungur yang bernadzar akan ikut Baayun Maulid bila diberi Allah umur yang panjang hingga 100 tahun," ujarnya.
Untuk peserta termuda adalah seorang bayi berusia 40 hari, Ardian warga Desa Banua Halat Kiri.
Ritual Baayun Maulid mulai diagendakan pemerintah daerah setempat sebagai kalender wisata religius sejak 1997.
Setiap tahun jumlah peserta selalu bertambah banyak dan pada 2008 tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan peserta terbanyak yaitu 1.557 orang.
Pada pelaksanaan 2011 jumlah peserta naik dua kali lipat lebih dari pelaksanaan 2008 dan rekor MURI kembali dipecahkan.
"Kali ini jumlah peserta 3.741 orang yang terdiri atas 1.714 anak-anak dan 2.027 dewasa," katanya.
Untuk peserta paling jauh yang mengikuti ritual kali ini berasal dari Jakarta.
"Tahun-tahun sebelumnya peserta terjauh dari luar negeri seperti Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam," tambahnya.
Biasanya, peserta dari luar Kalsel yang datang adalah etnis Banjar atau keturunan Banjar yang telah bermigrasi.
"Tujuan mengikuti ritual Baayun Maulid itu beragam seperti menunaikan nadzar, bernadzar, sebagai wujud syukur karena sembuh dari sakit atau sekedar ikut meramaikan saja," katanya.
Tujuan sebenarnya dari ritual tersebut adalah agar yang ikut Baayun Maulid senantiasa berkecukupan secara ekonomi, kuat ingatan dalam mempelajari ilmu agama, dilimpahkan kebahagiaan dan memiliki keteguhan iman.
Untuk mengikuti ritual tersebut peserta dipungut biaya pendaftaran Rp50 ribu yang akan dipergunakan panitia membeli semua perlengkapan seperti kain untuk ayunan dan beragam sesaji.
Kain ayunan dan sesaji tersebut akan menjadi hak milik dan boleh dibawa pulang oleh peserta setelah kegiatan usai dilaksanakan.(Nadi/A)
Nenek Ikut "Baayun Maulid"
Kamis, 17 Februari 2011 8:32 WIB