Amuntai (Antaranews Kalsel) - Badan Urusan Logistik (Bulog) menaikkan harga beli gabah kering giling di gudang Bulog sebesar Rp465 per kilogram atau sekitar 10 persen dari Rp4.650 per kilogram menjadi Rp5.115 per kg sejak 7 Agustus - 31 Desember 2017.
Kepala Bidang Pengadaan Bulog Kalimantan Selatan Zainol Falah di Banjarbaru, Selasa mengatakan, harga Pembelian Pemerintah (HPP) ditingkat petani sebesar Rp3.700 per kilo gabah kering panen.
"Selanjutnya harga gabah kering giling di gudang Bulog untuk pembeliannya sebesar Rp.4650 per kg gabah kering giling, menjadi Rp5.115 per kg," katanya.
Zainol Falah mengaku, mendapat instruksi dari Bulog pusat harus menaikkan harga penjualan di gudang Bulog untuk gabah sebesar 10 persen menjadi Rp5.115 per kilogram.
Dikatakan, kenaikan 10 persen juga berlaku pada Harga Pembelian Pemerintah (HPP) beras sebesar Rp7.300 per kg menjadi Rp8.030 per kg.
Ia mengaku kurang mengetahui bagaimana kebijakan Bulog pusat menaikkan harga jual gabah, dan beras di gudang Bulog, karena pihaknya hanya mendapat instruksi untuk menaikkan harga beli di gudang. Pihaknya juga tidak bisa memastikan apakah kebijakan menaikkan harga jual gabah dan beras terkait adanya kerja sama atau bantuan dari Kementerian Pertanian.
"Kemungkinan karena adanya kebijakan dari dana stabilitas harga pangan dari pemerintah pusat," kata Zainol.
Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) H.Noor Ifansyah mengaku belum mengetahui kebijakan kenaikan harga beli gabah dari Bulog ini.
Noor Ifansyah mengatakan, penyerapan gabah (sergab) dari Perum Bulog kepada petani di HSU memang sangat rendah karena harga yang dipatok Bulog sesuai HPP masih lebih rendah dibanding harga jual di pasaran atau di tengkulak.
"Hingga saat ini belum ada serapan gabah dari Perum Bulog kepada petani di Kabupaten Hulu Sungai Utara, karena harga jual di pasar lebih tinggi dari harga yang ditetapkan Bulog," terangnya.
Ia mengatakan, jika benar Bulog sudah menaikkan harga beli gabah di gudang menjadi Rp5.115 kemungkinan belum diketahui petani, selain itu sejak Agustus petani di HSU memang masih banyak yang belum panen.
Dikatakan, atas kenaikan harga beli gabah ini kabarnya ada pengusaha penggilingan beras di HSU menjadi "perpanjangan tangan" Perum Bulog untuk melakukan pembelian gabah kering panen di tingkat petani untuk dijual ke gudang Bulog Cabang Barabai.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian HSU Ilman Hadi yang dihubungi via handpone karena sedang dinas di luar daerah mengakui sempat ada pertemuan di Markas kodim 1001 Amuntai dalam rangka membahas rendahnya sergab gabah Perum Bulog kepada petani di Kabupaten HSU.
"Pihak Kodim mengkonfirmasi mengapa serapan gabah Bulog masih rendah di Kabupaten HSU, kemungkinan petani belum panen sehingga wajar jika petani belum bisa menjual gabahnya ke Bulog, selain itu Dinas Pertanian juga tidak bisa memaksa petani menjual gabah ke Bulog, karena harga jual ke Bulog ditetapkan lebih rendah dari di pasaran," kata Ilman.