Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan, terkesan tak berniat mengembalikan kejayaan pasar malam tradisional yang disebut Pasar Blauran, karena tak ada pembenahan terhadap lokasi tersebut.
Padahal Pasar Blauran pernah menjadi ikon kota itu beberapa tahun lamanya, kata Ketua Kerukunan Pedagang Pasar Blauran, Haris Padillah kepada wartawan di Balai Kota Banjarmasin, Jumat.
Menurutnya, beberapa kali para pedagang Blauran meminta perhatian Pemkot Banjarmasin untuk membenahi kawasan tersebut agar kembali menjadi sebuah pasar malam tradisional yang ramai pengunjungnya.
Salah satu permintaan pedagang adalah meminta lebih banyak lampu penerangan di lokasi pasar Blauran yaitu di kawasan Jalan Niaga, jalan bekas bioskop Cempaka, Pasar Sepeda, hingga ke Jalan Pasar Baru.
Tetapi sudah bertahun-tahun permintaan tersebut hingga kini belum juga direalisasikan Pemkot Banjarmasin.
Begitu juga permintaan pembuatan halte angkutan kota di kawasan tersebut agar memudahkan pengunjung ke lokasi tersebut ternyata hingga kini juga tak pernah terwujud.
Padahal janji Pemkot tersebut sudah ada sejak beberapa periode jabatan Walikota Banjarmasin ini, tambahnya.
Bahkan, Wali Kota sekarang Haji Muhidin saat mencalonkan dan berkampanye menjelang pemilihan wali kota beberapa waktu lalu menjanjikan akan membenahi lokasi yang pernah menjadi kawasan pusat hiburan malam itu.
Tetapi, tambahnya, sudah hampir dua tahun Haji Muhidin menjabat Wali Kota Banjarmasin,janji itupun tak pernah diwujudkan, dan hal itu telah menjadi pertanyaan di kalangan pedagang yang belakangan tinggal sekitar 200 pedagang saja lagi.
Era kejayaan pasar Blauran Banjarmasin, tahun 60-an hingga tahun 90-an, lokasi ini menjadi tumpuan warga baik untuk berbelanja atau pun mencari hiburan rakyat.
Karena di lokasi tersebut begitu ramai dengan ribuan pedagang dan aneka hiburan termasuk pertunjukan rakyat atau atraksi pedagang obat tradisional yang biasanya mengetengahkan keahliannya untuk memancing pembeli/H005/ C