Kandangan (ANTARA) - Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel), H. Suriani menilai Kabupaten HSS menjadi bagian penting Geopark Meratus usai menyandang UNESCO Global Geopark (UGGp).
Hal itu disampaikan Suriani setelah menghadiri Indonesia’s Geopark Leader Forum: Building Knowledge for Indonesia’s Geopark Development sekaligus menjadi ajang penetapan Geopark Meratus sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) yang digelar Kementerian PPN/Bappenas RI di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Pesona Kain Sasirangan dari Desa Belangian
“Dengan status baru sebagai UNESCO Global Geopark, Pemkab HSS semakin terdorong menjaga kelestarian alam, mengangkat budaya lokal, serta mengembangkan pariwisata berkelanjutan yang memberi manfaat bagi masyarakat,” ujar Suriani dikonfirmasi di Kandangan, Kabupaten HSS, Kamis.
Diketahui, kegiatan berskala nasional tersebut dirancang untuk memperkuat kapasitas pemerintah daerah sekaligus memperdalam pemahaman mengenai pengelolaan geopark sebagai bagian dari upaya pembangunan berkelanjutan.
Forum ini turut menghadirkan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri Dalam Negeri, perwakilan UNESCO Maki Katsuno-Hayashikawa, serta delegasi dari berbagai kementerian, lembaga, dan daerah.
Momen bersejarah tersebut, antara lain pengumuman resmi kenaikan status Geopark Meratus menjadi UNESCO Global Geopark.
Piagam pengakuan internasional tersebut diserahkan kepada Gubernur Kalsel H. Muhidin selaku perwakilan wilayah utama Geopark Meratus.
Predikat UGGp menegaskan kawasan Pegunungan Meratus memiliki nilai penting dari aspek geologi, keanekaragaman hayati, budaya, sekaligus komitmen kuat terhadap prinsip keberlanjutan.
Baca juga: Suku Dayak Meratus menuju ekonomi mandiri berkat Bamboo Rafting
Status ini juga membuka peluang lebih luas untuk pengembangan wisata berbasis alam, peningkatan edukasi kebumian, serta penguatan ekonomi masyarakat lokal.
Sebagai daerah dalam kawasan Geopark Meratus, Suriani menegaskan Kabupaten HSS mendukung penuh terhadap arah pengembangan geopark ke depan.
Pada kesempatan tersebut, pemerintah daerah bersama kementerian/lembaga dan Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) membubuhkan komitmen bersama penguatan pengelolaan geopark secara terpadu.
Komitmen itu mencakup integrasi kebijakan pengembangan geopark dalam perencanaan dan penganggaran daerah, perlindungan serta pelestarian warisan geologi, keanekaragaman hayati, dan budaya.
Selain itu, peningkatan edukasi, riset, dan teknologi terkait geopark, penguatan ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan, serta pembangunan kemitraan lintas sektor untuk memastikan keberlanjutan pengelolaan Geopark Meratus sebagai bagian dari jejaring UGGp.
Baca juga: Syamsudin Noor berdandan ala Geopark Meratus
