Banjarmasin (ANTARA) - "In House Training" atau IHT Mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), dorong pembelajaran berkelanjutan di sekolah berbasis lahan basah.
"Program Studi Magister Administrasi Pendidikan ULM melaksanakan IHT sebagai bagian dari pengembangan profesional pendidik dan peningkatan kualitas supervisi pendidikan," ujar salah seorang mahasiswa program studi tersebut, Khairatunnisa, selaku inisiator kegiatan itu.
Ia menerangkan kegiatan yang mengusung tema “Mendorong Inovasi Pembelajaran Berkelanjutan di Sekolah Berbasis Ekosistem Lahan Basah” tersebut pada Kamis, 27 November 2025 di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Marabahan, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalsel.
"Kegiatan tersebut dihadiri para pendidik dan tenaga kependidikan dari lingkungan SMKN 2 Marabahan," ujar Khairatunnisa yang juga Ketua Korps Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Wati atau Kohati Badan Koordinasi (Badko) HMI Kalsrl.
Ia menjelaskan, IHT dirancang untuk memperkuat pemahaman pendidik mengenai inovasi pembelajaran yang relevan dengan karakteristik ekosistem lokal, khususnya ekosistem lahan basah yang menjadi ciri khas wilayah Kalsel.
Pelaksanaan IHT ini menjadi wujud komitmen Program Magister Administrasi Pendidikan ULM dalam mendukung sekolah untuk terus berinovasi, sekaligus mengembangkan program supervisi pendidikan yang adaptif.
"Pendekatan ekosistem lahan basah dinilai relevan, karena mampu mengaitkan materi pembelajaran dengan konteks lingkungan sekitar sehingga kegiatan belajar menjadi lebih bermakna, kontekstual, dan berkelanjutan," lanjutnya.
Selain itu, program IHT tersebut menjadi sarana peningkatan kapasitas guru dalam merancang dan mengevaluasi pembelajaran berbasis potensi lokal. Penguatan supervisi pendidikan juga menjadi fokus agar sekolah mampu memastikan kualitas pembelajaran yang konsisten dan terarah.
IHT ini menghadirkan dua narasumber utama Dwi Septian dan Khairatunnisa dari Mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan. Keduanya menyampaikan materi terkait Supervisi Berbasis Ekosistem Lahan Basah, Pengembangan Program Supervisi untuk Inovasi Pembelajaran, serta Evaluasi dan Tindak Lanjut Supervisi.
Acara dipandu Puji Nurwidayati yang bertugas sebagai moderator agar memastikan proses diskusi berjalan interaktif.
Selain tim narasumber, kegiatan IHT tersebut turut didukung tim partner terdiri atas Hairullah, Sherwina Ranisa, dan Edi Fakhrin yang berperan dalam aspek teknis serta kelancaran pelaksanaan program rangkaian kegiatan
Kegiatan mulai pukul 14.00 WITA dan diawali dengan sambutan dari perwakilan mahasiswa. Selanjutnya, Wakil Kepala SMKN 2 Marabahan membuka kegiatan secara resmi mewakili Kepala Sekolah setempat.
Sesi inti diisi dengan pemaparan materi dari narasumber, dan di tutup dengan diskusi yang berlangsung aktif. Para peserta terlihat antusias menggali lebih jauh tentang inovasi pembelajaran, serta model penerapan ekosistem lahan basah dalam mata pelajaran praktis maupun teori.
Dalam penyampaiannya, salah satu narasumber menegaskan pentingnya konteks lokal dalam pembelajaran, agar sekolah punya daya tarik di masyarakat
“Inovasi pembelajaran tidak hanya berbicara tentang teknologi, tetapi juga bagaimana kita mampu mengangkat kekayaan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar yang menghidupkan kelas dan membuat peserta didik lebih dekat dengan realitas mereka,” ujar Khairatunnisa.
Melalui kegiatan IHT tersebut, Mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan ULM berharap sekolah dapat memperkuat budaya inovasi serta menerapkan supervisi pendidikan yang efektif dan sistematis.

Wakil Kepala SMKN 2 Marabahan juga menyampaikan harapan, semoga kegiatan IHT dari mahasiswa S2 Administrasi Pendidikan ULM dapat menjadi motivasi bagi guru-guru SMK 2 Marabahan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang magister.
"Kemudian mampu menghasilkan inovasi baru dalam pembelajaran di sekolah kami," harap Wakil Kepala SMKN 2 Marabahan (sekitar 45 km barat Banjarmasin).
