Tanjung (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan bekali para pencari kerja teknik konstruksi
melalui pelatihan tukang bangunan gedung bersertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) guna memperdalam keahlian di bidang pekerjaan bangun dan gedung.
Pelaksana Tugas Kadisnaker Tabalong Hadi Ismanto mengatakan pelatihan dilaksanakan selama satu Minggu sejak tanggal 24 sampai 29 November 2025 di BLK Tanjung dan Workshop Jalan Nansarunai Kecamatan Murung Pudak.
Baca juga: Pemkab Banjar latih tenaga kerja sesuai kompetensi dan produktivitas
"Pelatihan diikuti 121 orang dengan instruktur berkompeten untuk memperdalam keahlian dalam bidang pekerjaan bangun dan gedung," jelas Hadi, Selasa.
Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan para peserta sehingga mampu bersaing di dunia kerja bidang industri baik di Kabupaten Tabalong maupun diluar daerah.
Sebelumnya pelatihan dibuka Bupati Tabalong, H Muhammad Noor Rifani dan mengapresiasi kegiatan ini sebagai
langkah nyata dari program menciptakan 15 ribu tenaga terampil di "Bumi Saraba Kawa'" ini.
"Tabalong sangat membutuhkan teman tukang yang profesional guna dukung program jalan jembatan mantap dan infrastruktur lainnya," ungkap Noor Rifani.
Bagi bupati yang biasa disapa Haji Fani ini pelatihan tukang bangunan gedung bersertifikat BNSP ini merupakan tahap awal dan tahun depan dilaksanakan bekerjasama dengan desa, kecamatan dan BLK.
Pelatihan tenaga konstruksi juga dilakanakan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tabalong di Desa Kambitin Raya Kecamatan Tanjung guna peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya tenaga kerja konstruksi yang terampil.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tabalong Wibawa Agung Subrata mengatakan pelatihan ini merupakan program pengembangan jasa konstruksi dalam hal mewujudkan dan mendukung pelaksanaan UU No. 2 Tahun 2017 serta UU No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja.
"Peserta pelatihan diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mengenai kualitas pekerjaan konstruksi dan manajemen keselamatan, kesehatan konstruksi yang berkelanjutan," jelas Wibawa.
