Rusda Ismiati orang tua dari Yuliana korban dugaan gantung diri, tak terima apabila kasus anaknya itu dihentikan oleh penyidik dari Polresta Banjarmasin dan mengancam akan bakar diri apabila kasus tersebut tak diteruskan.
Ancaman yang diberikan Rusda tersebut tidak main-main, saat mendatangi Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin sekitar pukul 11.00 wita, Rabu ia membawa sebuah botol yang diduga berisikan bensin yang ditaruh di dalam tas warna hitam yang ia bawa saat itu.
Rusda Ismiati (49) warga jalan Dahlia II Rt 34 No 30 Kelurahan Telawan Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin, merasa kecewa setelah mendapat surat pemberitauan dari pihak penyidik Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin yang menyatakan kasus anaknya dihentikan karena kekurangan alat bukti.
Selain itu juga, ia akan terus berupaya mencari keadilan agar semua jelas apakah anaknya yang bernama Yuliana (24) warga jalan Rajawali VI Komplek Lingkar Basirih Blok 1A Rt 59 No 5 Banjarmasin Selatan itu benar meninggal karena gantung diri atau adanya unsur pembunuhan sebelum tewas tergantung.
"Saya akan melakukan aksi bakar diri di Polresta Banjarmasin apabila kasus anak saya di 2009 hingga saat ini belum juga diselesaikan, dan saya tidak main-main, sampai kasus itu dihentikan, saya akan bakar diri," ucapnya.
Kasus anak saya ini, sudah mulai bergulir di 2009 saat Yuliana ketahuan gantung diri didalam sebuah kamar menggunakan kain pada Kamis (1/1) 2009 sekitar pukul 19.45 wit.
Tetapi hingga saat ini kasus tersebut belum juga selesai ditangani oleh pihak Satuan Reserse Kriminal Polresta Banjarmasin, terkait penyebab gantung diri itu apakah murni gantung diri atau ada unsur lain dilihat dari adanya luka lebam dibagian tubuh korban.
"Ada sedikit kejanggalan dalam kematian Yulianan anak saya itu, karena hasil visum terdapat adanya luka lembam dan dari hasil otopsi ada juga menyatakan hal yang sama seperti hasil visum yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin,"katanya.
Hasil otopsi yang dikeluarkan pada 16 januari 2009, penyebab kematian korban itu akibat terkena benda tumpul pada leher, yang menyebabkan gangguan pernafasan sehingga mati lemas.
"Hasil visum dan otopsi saya bawa ke penyidik untuk sebagai bahan untuk bertemu penyidik dan meminta agar kasus ini terungkap dengan benar dan pasti penyebab kematian Yuliana, ga seperti saat ini yang menurut saya masih janggal," ungkapnya.
Lanjut Rusda, dengan sedikit kecewa setelah mendapat surat pemberitauan perkembangan penyidikan, dengan nomor: B/55.A40/XII/2011/Reskrim yang mana pada point 8 menyatakan, "untuk sementara perkara ini kami hentikan dan akan dilanjutkan jika ditemukan bukti baru".
"Walaupun surat itu ada dan terkesan dihentikan sementara, tapi saya tetap akan terus berupaya agar kasus itu berlanjut, dan apabila Polresta Banjarmasin tak sanggup, maka saya berharap kasus anak saya itu dilimpahkan ke Polda Kalsel," terangnya dengan wajah sedih karena mengenang anaknya yang tewas karena dugaan gantung diri./gun/