Banjarmasin (ANTARA) - Satgas Pangan Polda Kalimantan Selatan berinovasi dengan menghadirkan undian bagi masyarakat saat menyalurkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) milik Perum Bulog.
"Inovasi seperti undian berhadiah ini cukup efektif menarik minat masyarakat untuk membeli beras SPHP," kata Direktur Reskrimsus Polda Kalsel Kombes Pol M Gafur Aditya Siregar di Banjarmasin, Senin.
Melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), yang menjadi salah satu mekanisme penyaluran beras SPHP, Polda Kalsel kerap menggelar undian berhadiah yang berhasil menyedot masyarakat datang.
Alhasil, lima hingga 10 ton beras SPHP berhasil terjual setiap kali GPM dilaksanakan.
Baca juga: Kapolda Kalsel persembahkan Kompolnas Awards untuk seluruh personel dan masyarakat
Gafur mengakui dibutuhkan inovasi agar penjualan beras SPHP bisa lebih optimal selain menjual dengan harga termurah, yakni Rp56.500 kemasan 5 kilogram.
"Harapannya ketika stok beras di rumah habis, masyarakat kembali membeli beras SPHP secara terus menerus," ungkapnya.
Menurut Gafur, hal itu dibutuhkan agar target 13 ribu ton beras SPHP yang harus dihabiskan hingga akhir tahun ini oleh Perum Bulog Kalimantan Selatan bisa tercapai.
"Kami setiap minggunya menggelar GPM hingga dua kali dengan lokasi berpindah-pindah, ada juga lokasi tetap di kawasan car free day di depan Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin," ujarnya.

Baca juga: Satgas Pangan Polda antarkan Kalsel terbaik nasional ketahanan pangan
Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Kalsel AKBP Zaenal Arifien menambahkan, pada GPM terakhir depan Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin terjual 7.100 kilogram beras SPHP.
Kemudian turut terjual juga dengan harga murah di bawah harga pasaran gula Maniskita 200 kilogram, MinyaKita 132 bungkus kemasan 2 liter, beras Punokawan 3 sak, beras Setra Ramos 5 sak, BerasKita 2 sak dan minyak goreng Alif 12 liter.
