Tanjung (ANTARA) - Seorang perempuan muda Helda Rahmi berjalan menuju panggung yang terlihat tak kuasa menahan air mata ketika namanya disebut sebagai juara pertama kategori ide bisnis Adaro Spectapreneur Barito Selatan 2025.
Ia tak menyangka dengan perasaan campur aduk, antara senang, terharu, dan tidak percaya.
Baca juga: Kisah Supagi "happy" karena ingin sehat, penerima operasi katarak gratis
Perjuangan dan keringat yang dicurahkan sejak Helda duduk di bangku SMP, kini berbuah manis usai meraih juara pertama dengan menyisihkan ratusan pesaing lainnya.
"Saya rintis semuanya sendiri, saat kelas dua SMP," katanya memulai cerita.
Helda yang kini genap berusia 24 tahun, mulai merintis usaha seorang diri, namun tanpa melupakan pendidikan.
Bahkan di tengah kesibukan antara sekolah dan berjualan, ia masih sempat mengembangkan diri dengan ikut kursus komputer maupun les matematika.
"Saya mengatur jadwal sekolah, les, sama jualan," ujarnya.
Pulang sekolah jadi waktu yang dimanfaatkan untuk mengurus jualan dengan mengantar langsung sesuai pesanan, kadang mengayuh sepeda atau terkadang sedikit nyaman menggunakan sepeda motor.
Tiada usaha yang mengkhianati hasil, peribahasa itu yang kini tertanam pada pikiran Helda, karena berkat perjuangan dalam berjualan, ia bisa tabung untuk kebutuhan membayar sekolah dan juga uang jajan.
Baca juga: 10.819 paket seragam disalurkan, senyum Mujianor hadir kembali
"Alhamdulillah dari SMP sudah jarang dikasih uang," kenang Helda yang mengaku hobi memasak sehingga berjualan.
Di dapur rumah, tercipta beragam olahan kuliner dari makanan hingga minuman, semua dibuat oleh tangan sendiri.
Awal mulai merintis, tahu bulat dan ayam geprek jadi andalan.
"Lagi ramai-ramainya. Sekarang sudah lebih banyak lagi produknya. Risol paling best seller" ujar Helda.
Saat menerima penghargaan, ia mengenakan celemek berwarna krem dengan corak bordir bertuliskan HR Kitchen" yang merupakan nama usahanya.
Persembahan Sang Juara
Pada ajang Adaro Spectapreneur, Helda membawa sesuatu yang baru dan unik, dimsum tart berbentuk seperti kue ulang tahun.
"Itu buat ide inovasi yang kami ajukan," terangnya.
Baca juga: Mahasiswa penerima beasiswa dibekali persiapan hadapi dunia kerja
Ide sederhana itu justru mengantarkan Helda menjadi juara pertama dengan menyingkirkan 190 peserta dari berbagai desa di Barito Selatan.
Tak hanya berhenti di situ, dimsum tart made in Helda menggunakan bahan berkualitas.
"Isinya full ayam, daging, tanpa tepung dan diet-friendly," jelasnya.
Dari dapur sederhana itu, Helda kini punya hampir 4.000 pengikut di Instagram @hrkitchen_btk, dan satu toko offline di Buntok yang dibantu sejumlah karyawan.
Di toko, ia juga memberi ruang bagi pelaku UMKM lain yang ingin menitipkan produk mereka.
“Siapa pun boleh. Saya bantu jual, bantu promosi, biar sama-sama maju,” ucapnya.
Hadiah juara pertama dari Adaro Spectapreneur, Helda bakal gunakan untuk membeli mesin penggiling daging, agar produksi dimsum lebih efisien.
“Harapannya usaha saya bisa makin besar, bisa buka usaha baru lagi, bisa bantu lebih banyak orang,” katanya dengan mata berbinar.
Baca juga: ULM beri penghargaan kepada YABN saat Dies Natalis ke-67
*Penulis Staf Adaro
