Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Laboratorium Bahan Konstruksi Kalsel, Widhe Prima Duanda dikonfirmasi di Banjarmasin, Jumat, mengatakan para pekerja laboratorium mengikuti pembekalan In House Training Implementasi SNI ISO/IEC 17025:2017.
Baca juga: Tim teknis PUPR Kalsel cek kerusakan Jembatan Mantuil 9
Widhe mengungkapkan pelatihan yang berlangsung selama dua hari pada 11-12 September itu fokus pada persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi, sebagai bagian dari persiapan menuju asesmen akreditasi ulang setelah sebelumnya sempat mengalami pencabutan status akreditasi.
“Implementasi SNI ISO/IEC 17025:2017 sangat penting bukan hanya untuk memenuhi syarat akreditasi, tapi juga agar hasil uji yang kita hasilkan memiliki keabsahan dan diakui secara nasional maupun internasional,” ujar Widhe.
Kepala Seksi Kemitraan dan Pengendalian Mutu Laboratorium Bahan Konstruksi Kalsel Muchlidani menjelaskan seluruh personel laboratorium, termasuk dari bagian tata usaha dan pengujian, mengikuti pelatihan secara aktif serta mampu menerapkan prinsip manajemen mutu secara konsisten dalam pekerjaan sehari-hari.
Melalui pelatihan itu, peserta juga dibekali pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman terhadap implementasi standar SNI 17025.
“Akhir dari pelatihan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pemahaman teknis, tetapi juga membentuk budaya kerja yang bertanggung jawab dan berintegritas dalam setiap proses pengujian yang dilakukan,” tutur Muchlidani.
Baca juga: Eks Kadis PUPR Kalsel divonis lima tahun penjara
Menurut dia, upaya revitalisasi ini sangat penting mengingat Laboratorium Bahan Konstruksi Kalsel sempat kehilangan akreditasi akibat kendala teknis dan administratif.
Muchlidani menegaskan langkah awal tersebut untuk membuktikan Laboratorium Konstruksi Kalsel layak diakui kembali secara resmi, sehingga seluruh personel harus memiliki satu visi, karena akreditasi bukan hanya soal dokumen, tapi sistem yang hidup dalam kerja sehari-hari.
Sementara itu, narasumber dari Badan Standardisasi Nasional (BSN) Hara Isidoro Simarmata menyampaikan pendalaman materi penerapan standar ISO/IEC 17025:2017.
Ia menekankan pelatihan ini sangat penting terutama menjelang asesmen laboratorium yang direncanakan dilaksanakan pada akhir bulan.
“Untuk menjadi laboratorium yang berintegritas, kompetensi adalah syarat mutlak. Maka, pelatihan ini bukan hanya formalitas, tapi bagian dari pembuktian bahwa kita siap mendapatkan kembali akreditasi,” ujar Hara.
Para peserta pun mendapatkan praktik penyusunan dokumen teknis serta simulasi asesmen internal sebagai bagian dari proses revitalisasi laboratorium menuju tata kelola yang lebih profesional dan akuntabel.
Baca juga: Mantan Kadis PUPR Kalsel akui terima gratifikasi Rp12,4 miliar
