Banjarmasin (ANTARA) - Kabupaten Tabalong mencatat angka konsumsi ikan tertinggi se-Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) disusul Kota Banjarbaru dan Kota Banjarmasin periode 2024.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalsel, Martiah Akhdianty, dalam keterangan tertulis yang diterima di Banjarmasin, Minggu.
Baca juga: DKP Kalsel salurkan 1.000 paket ikan saat kunjungan Kapolri
"Untuk konsumsi ikan tertinggi di Kalsel berada di Tabalong, kemudian Banjarbaru, serta Banjarmasin," ujar Martiah.
Ia menyebutkan wilayah Hulu Sungai secara umum juga menunjukkan tren peningkatan konsumsi ikan, meski Kabupaten Balangan masih mencatat angka yang relatif rendah.
Menurut Martiah, konsumsi ikan di Kalsel tahun 2024 tercatat 65,75 kilogram per kapita, melampaui rata-rata nasional yang berada di angka 58,9 kilogram per kapita.
"Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendorong konsumsi ikan sejalan dengan program nasional peningkatan gizi masyarakat," ucapnya.
Baca juga: Olah haruan, DKP Kalsel raih juara tiga Lomba Masak HUT ke-75
DKP Kalsel pun mengimbau masyarakat agar menjadikan ikan sebagai menu wajib dalam konsumsi sehari-hari.
"Dinas Kelautan dan Perikanan Kalsel mengajak seluruh keluarga di Banua mendukung gerakan gemar makan ikan dan mencoba berbagai jenis ikan, baik air tawar maupun air laut," katanya.
Martiah menambahkan, gerakan gemar makan ikan juga menjadi bagian dari upaya pemerintah menurunkan angka stunting di Indonesia, mengingat ikan merupakan sumber protein, vitamin, dan mineral penting bagi tumbuh kembang anak.
"Dengan mengonsumsi ikan secara teratur, kebutuhan gizi anak dapat terpenuhi sehingga dapat mencegah dan mengatasi masalah stunting," demikian Martiah.
Baca juga: Tingkat konsumsi ikan di Kalsel capai 65,72 kilogram per kapita
