Banjarmasin (ANTARA) - Ustadz Haji Aspani Anshari mengingatkan kaum Muslim khususnya dampak tak mendahulukan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya (Nabi Muhammad saw), dalam tausyiah di Masjid Al Falah Komplek Bumi Pemurus Permai Banjarmasin Selatan.
"Barang siapa mendahulukan/lebih mencintai anak-istri serta harta atau urusan duniawi daripada cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, tunggu saja nanti akibatnya akan dihilangkan yang dia cintai tersebut," ujarnya sesudah shalat subuh Arba (Rabu) dalam kajian Tafsir Al Qur'an.
Alumnus Universitas Al Azhar Kairo Mesir bergelar Letter of Credit (Lc) Itu menjelaskan pengertian mencintai Allah dan Rasul-Nya yaitu melaksanakan segala perintah Nya serta Rasulullah saw.
Menurut pendiri/pengasuh salah satu pondok/madrasah di Kelurahan Pemurus Dalam Banjarmasin itu, mencintai Rasulullah saw zaman sekarang jauh lebih mudah daripada masa Beginda Rasul.
"Kalau pada masa Beginda Rasul pertaruhan mencintai Rasulullah saw berupa jiwa dan harta, serta " anak - bini' (anak & istri) atau keluarga," ujar ustadz yang tergolong muda tersebut.
Sebagai contoh ketika Rasulullah saw hijrah dari Mekkah ke Madinah yang berjarak lebih kurang 400 km tidak sedikit pengikut meninggalkan anak bini dan harta. "Bahkan ada yang siap berkorban jiwa menghadapi musuh, demi mencintai Nabi," ungkapnya mengutip sejarah Islam.
Sedangkan sekarang tanda mencintai Rasulullah saw cukup dengan mengorbankan waktu sebentar, misalnya pergi ke masjid untuk shalat berjamaah serta berinfak sesuai keikhlasan dan kemampuan.
Contoh lain menyempatkan diri membaca Al Qur'an serta ke pengajian dan kebajikan lainnya yang mungkin tak mesti dengan harta benda, sebagaimana Sunnah Rasulullah saw, demikian Ustadz H Aspani Anshari.

