Tanjung (ANTARA) - Kelompok Usaha Acil (Kuas) di Desa Jirak, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, yang memproduksi aneka olahan ikan dan minyak albumin membutuhkan dukungan pemerintah daerah maupun swasta untuk memperluas pemasaran produk hingga ke luar Kalimantan.
Salah satu anggota Kuas Desa Jirak, Yunita, di Tabalong, Sabtu, mengatakan pihaknya telah mencoba memasarkan produk melalui platform daring, namun ongkos kirim yang cukup tinggi menjadi kendala karena sering membuat pembeli membatalkan pesanan.
Baca juga: Pemkab Tabalong gandeng pelaku usaha dukung MBG di Desa Kasiau Raya
"Penjualan online terkendala ongkos kirim yang cukup tinggi, bahkan lebih mahal dari produk yang dijual," ujarnya.
Biaya kirim yang tinggi itu, kata dia, disebabkan perbedaan berat produk pada jasa ekspedisi dengan estimasi berat di akun penjualan daring.
Produk olahan ikan seperti abon ikan gabus, abon ikan nila, dan abon ikan patin dipatok dengan harga relatif terjangkau, yakni Rp35 ribu untuk kemasan 100 gram dan Rp18 ribu (kemasan 50 gram).
Meski terkendala ongkos kirim, anggota Kuas Desa Jirak tetap konsisten memproduksi aneka olahan ikan yang cukup diminati pasar lokal. Produk mereka secara rutin dipasok ke Minimarket Karmina Kecamatan Murung Pudak, pusat oleh-oleh Tabalong, dan Toko Oleh-oleh Sultan di Kelurahan Mabuun.
Untuk produksi abon ikan, Yunita menyebutkan saat ini mencapai 10 hingga 20 kilogram per bulan dengan omzet sekitar Rp3,5 juta.
Baca juga: Pelaku usaha ikuti bimtek laporan kegiatan penanaman modal di Tabalong
Selain abon ikan, minyak albumin hasil ekstrak ikan gabus juga menjadi produk unggulan kelompok usaha tersebut, namun pemasaran masih terbatas karena daya tahan produk rendah.
Kepala Desa Jirak, Pansyah, menjelaskan pemasaran minyak albumin ke luar daerah memerlukan perlakuan khusus, salah satunya menggunakan ice gel pack atau melalui proses pengeringan.
"Alat pengering minyak albumin harganya cukup mahal dan UMKM Desa Jirak belum mampu membelinya," katanya.
Selain kendala peralatan, produk minyak albumin juga belum mengantongi izin edar dari Balai POM sehingga peredarannya hanya untuk kebutuhan lokal.
Samsudin, salah satu pembuat minyak albumin dari UMKM Barokah Desa Jirak, mengatakan produk dijual Rp100 ribu per 100 mililiter dan untuk pengiriman ke luar Tabalong harus menggunakan ice gel yang hanya mampu bertahan sekitar 12 jam.
Baca juga: Bupati Tabalong ajak pelaku usaha dukung pengembangan SDM
"Minyak albumin akan lebih awet jika dikeringkan," ujarnya.
Sejak 2022, kelompok usaha tersebut mendapat pendampingan dari tim CSR PT Pertamina Tanjung Field yang menggagas pembentukan UMKM Barokah untuk memproduksi abon ikan.
Program ini berkembang dengan menambah kapasitas anggota, mematenkan alat peniris ikan, memperluas variasi produk, dan mulai masuk ke pasar digital.
Selain Pertamina, Pemkab Tabalong melalui DKPPTPH juga mendukung keberlangsungan Kuas Desa Jirak dengan bantuan peralatan pengolahan ikan dan pelatihan bagi anggota.
Baca juga: DPMPTSP Tabalong sosialisasikan kewajiban kemitraan pelaku usaha dengan UMKM
