"Di tengah arus informasi yang deras, literasi media menjadi kunci untuk membantu masyarakat memilah mana informasi yang benar, relevan, dan bermanfaat," katanya.
Baca juga: ANTARA kolaborasi dengan CMG dan Xinhua disaksikan Prabowo-Li Qiang
Literasi media yang baik, memungkinkan individu untuk mengonsumsi dan memproduksi informasi secara lebih bertanggung jawab, serta lebih tahan terhadap manipulasi dan pengaruh negatif media.
Dituturkan Esti, media memiliki peran penting membentuk opini publik, mendidik masyarakat, dan mempromosikan nilai-nilai kebangsaan.
"Perum Kantor Berita ANTARA juga memiliki tanggung jawab sosial untuk terlibat dalam narasi positif dan mencerdaskan publik," katanya.
Peradaban bangsa
Pemateri Teguh Priyanto menyampaikan materi berjudul Media Massa & Peradaban Bangsa dengan diawali pertanyaan, peradaban bangsa macam apa yang hendak kita bangun?
Disampaikan Teguh, bahwa panggilan media untuk membangun peradaban bangsa, dilakukan dengan mengawal jurnalisme Indonesia, menjadi duta informasi bangsa, dan mengawal narasi kebangsaan.
Posisi atau titik berdiri media massa sebagai penjaga peradaban bangsa, adalah dengan mengembangkan jurnalisme positif. Jurnalisme positif dilakukan dengan membangkitkan optimisme, menginspirasi, dan membangun; mendidik, mencerahkan, memberdayakan masyarakat; menjaga ketenteraman dan kedamaian masyarakat.
Selain itu juga merajut kebangsaan, dengan menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia; menjaga dan merawat kebinekaan; serta menangkal sentimen suku, agama ras, dan antargolongan (SARA) dan radikalisme.
Kemudian menjaga Keindonesiaan, dengan melestarikan budaya dan kearifan lokal, mengangkat potensi ekonomi bangsa, mengangkat pembangunan dan pendidikan SDM unggul, dan mengangkat inovasi dan kreativitas anak bangsa.
Baca juga: Suara Indonesia: Jalan baru ANTARA, RRI dan TVRI
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Antara "goes to campus" disambut antusias di Universitas Nusa Putra