Banjarmasin (ANTARA) - Ustadz Haji Walad Hadrawi mengingatkan kaum Muslim tentang kehinaan yang teramat hina, dalam tausiyah di Masjid Al Falah Komplek Bumi Pemurus Permai Banjarmasin Selatan Kalimantan Selatan (Kalsel), sesudah Shalat Subuh Senin.
Ustadz muda yang menyandang gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) tersebut mengingatkan itu dengan menyadur "Kalam Hikmah" Ibnu Athaillah Askandari, seorang filsuf atau ahli sufi dunia Islam Abad XII kelahiran Mesir 648 H/1250 M.
"Menurut Ibnu Athaillah; kehinaan yang teramat hina ketika ada waktu lapang/lowong, tapi gunakan untuk bertadabur kepada Allah SWT," kutip putra dari almarhum Tuan Guru Haji Hadrawi, seorang ulama Kota Banjarmasin tersyuhur tahun 1990-an.
Dalam tausiyahnya itu, secara tidak langsung Ustadz Walad menyinggung orang-orang yang sudah berumur atau para pensiunan, terutama bagi mereka yang tak lagi mempunyai tanggungan/tanggung jawab karena misalnya anak-anak sudah bekerja/punya penghasilan.
"Masa tua atau menghadapi kematian lebih baik memanfaatkan waktu dengan bertadabur kepada Allah. Kan masalah materi sudah tidak menjadi pemikiran lagi," ujar Ustadz Walad.
Ia menambahkan, bahwa sebaik-baiknya seseorang adalah bermanfaat bagi orang lain, baik sebelum maupun sesudah kematian,
"Selain itu, jangan berpaling dari Allah hingga kematian. Tanda-tanda orang berpaling dari Allah yaitu ketika dalam keadaan lapang sibuk dengan duniawi atau perbuatan sia-sia," lanjutnya.
Sebelum mengakhiri tausiyahnya, Ustad Walad mengungkapkan hal-hal yang bisa menyelamatkan seorang Muslim dari siksa kubur yaitu sedekah atau amal jariyah.
Selain itu, anak yang shaleh serta ilmu yang bermanfaat untuk kemaslahatan,. demikian Ustadz Walad Hadrawi mengutip Hadits Rasulullah Muhammad saw.
