Banjarmasin (ANTARA) - Ustadz Haji Abdurrahman Siddiq ungkap waktu "mustajab" (Allah kabulkan segala do'a dan pinta), dalam tausiyah di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sesudah shalat subuh, Ahad.
"Sesuai pentuk Allah SWT dan tuntutan Rasulullah Muhammad saw, bahwa waktu mustajab tersebut pada sepertiga malam terakhir," ungkap Ustadz Abdurrahman Siddiq dengan mengutip Hadits Rasulullah saw riwayat Buchari & Muslim atau mutafakun alaih.
Oleh sebab itu, manfaat waktu mustajab tersebut dengan shalat malam atau Shalat Tahajud untuk menumpahkan segala do'a dan pinta kepada Allah SWT, ujar Ustadz Abdurrahman Siddiq sembali menjelaskan beda shalat malam dan Tahajud. "Shalat Tahajud harus didahului dengan tidur," katanya.
"Bahkan jika tidak akan memberatkan umatnya,. Rasulullah saw mewajibkan Shalat Isya pada sepertiga malam terakhir," lanjut ustadz bergelar "Lc" tersebut - mantan penghulu atau Pembantu Pegawai Pencatat Nikah, Talak, dan Rujuk (P3NTR) pada Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Banjarmasin Selatan.
Ustadz Abdurrahman Siddiq menambahkan, mungkin ada orang mempertanyakan atau mempersoalkan anjuran Shalat Isya pada sepertiga malam terakhir dengan shalat fardhu di awal waktu. "Kedua hadits tersebut bukan bertentangan atau kontroversi," katanya.
"Shalat wajib di awal waktu berlaku umum, kecuali Shalat Isya dan itupun bukan berarti menunda-nunda, tapi karena khusu' dengan kesibukan amal ibadah lain," jelas Ustadz Abdurrahman tersebut.

Sebelum mengakhiri tausiyahnya, Ustadz Abdurrahman Siddiq mengangkat Surah Al An'aam (binatang ternak) ayat (1) yang artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.
" Pengertian atau makna Surah Al An'aam ayat (1) tersebut cukup mendalam terutama berkaitan Ketauhidan sebagai dasar melaksanakan amal ibadah, " demikian Ustadz H Abdurrahman Siddiq.