Banjarmasin (ANTARA) - Guru Haji Saiful Anshari mengajak kaum Muslim selain meneladani Rasulullah Muhammad saw, juga Waliyullah Syekh Muhammad Seman Al Madani dengan harapan mendapatkan rahmat serta berkah dari Allah SWT.
Ajakan Guru Saiful itu dalam tausiyah "manaqib" (riwayat hidup) Syekh Muhammad Seman Al Madani di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel). sesudah Shalat Subuh Selasa.
Guru Saiful menerangkan tentang pola hidup dan kehidupan Syekh Seman antara lain suka memberi orang tanpa mengharapkan balasan itulah sehingga mendapat nama Seman.
Selain itu, Seman merupakan asal kampung halaman Syekh Muhammad Seman tersebut, lanjut Guru Saiful yang kadang dengan panggilan "Guru Busu" (busu bahasa daerah Banjar Kalsel yang pengertiannya orang dituakan).
Ia menambahkan, sifat atau sikap suka memberi orang tersebut sebagaimana halnya Nabi brahim alaihi salaam (as) sehingga menjadi kekasih Allah SWT.
"Mengapa urang Banjar Kalsel pada umumnya membaca manaqib Syeikh Seman ? Karena Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari atau Kulampaian berguru dengan Syekh Seman," ujar Guru yang juga pengasuh Pondok Tahfiz (penghafal Al Qur'an) di "Kota Seribu Sungai" Banjarmasin tersebut.
Sedangkan hidangan beraneka ragam "wadai" (kue) serta minuman dan bush pisang saat membaca manaqib, Guru Saiful menyatakan, hal itu hanya kebiasaan atau "tafa'ul" yang mengandung sindiran sekaligus merupakan do'a serta harapan.

"Sebagai contoh wadai tapai dengan harapan semoga cita-cita tercapai, dan buah pisang dengan harapan semoga kehidupan 'kada pusang' (tidak kalut pikiran). Jadi hal tersebut aku kada salah," demikian Guru Saiful Anshari.
Pengajian di Masjid Assa'adah tersebut tiap Subuh Selasa tentang "Sifat 20" atau tarekat "Asy'ariyah" namun diisi dengan manaqib Syekh Muhammad Seman Al Madani karena sehubungan waktu meninggal dunianya pada bulan Dzulhijjah.