"Kalian adalah harapan bangsa, bukan dengan marah, tapi dengan karya dan cinta kasih," pesannya.
Selain itu, Zain menyampaikan agar generasi muda menggunakan semangat untuk membangun, serta menghindari narasi melalui kebencian, namun mengedepankan pengetahuan dan kebaikan.
Sementara itu, Ketua Tim Pencegahan Densus 88 Wilayah Kalsel Ipda Halim Sumartono menekankan generasi muda agar memperkokoh ideologi bangsa dan perkuat rasa toleransi antar-umat beragama di tengah masyarakat dan isi mengisi hal positif dan membangun.
"Usia muda kalian merupakan usia yang rentan terpapar paham radikal dan terorisme, karena sedang mencari jati diri dan terbuka pergaulannya," ungkap Halim.
Diterangkan dia, semua kalangan yang terpapar berawal dari media sosial, hingga berlanjut dengan pertemuan dan pengajian yang bersifat eksklusif.
Halim menegaskan intoleransi merupakan akar permasalahan awal dari radikalisme dan terorisme yang terjadi di masyarakat, dan hal tersebut yang perlu dicegah bersama agar tidak tumbuh dan berkembang.
Baca juga: Polhukam kemarin dari potensi ancaman teroris hingga penyidik Polri
"Mari jaga kerukunan antar umat, antar beragama, antar suku yang beraneka ragam di Kabupaten HSS, keragaman ini merupakan kekayaan kita yang justru mempersatukan bangsa," tutur Halim.
Selain itu, Halim menyerukan supaya bijak dan berhati-hati memilih kajian, serta tempat pendidikan, agar tidak terjerumus dalam yang bersentuhan dengan radikalisme dan terorisme.
Serta, menyikapi dengan bijak terhadap konten yang berbau judi online, pornografi, maupun hal negatif lain, mengingat pemuda, pelajar, mahasiswa, tokoh agama dan tenaga pendidik merupakan sasaran paham radikalisme dan terorisme.