Kandangan (ANTARA) - Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan (Wabup HSS) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H Suriani menyampaikan pemuda merupakan motor penggerak perubahan dan tembok pertama menghalau paham menyimpang yang menggerogoti bangsa, seperti radikalisme dan terorisme.
“Radikalisme dan terorisme bukan hanya ancaman keamanan, tetapi juga ancaman terhadap nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan," kata Suriani di Kandangan, Jumat.
Suriani sempat membuka dialog publik bertema Pemuda sebagai Garda Terdepan Pencegahan Paham Radikal dan Terorisme yang digelar Pengurus Cabang Pemuda Muslimin Indonesia (PMI) Kabupaten HSS.
Selain itu, Suriani menekankan gerakan pemuda yang berlandaskan kesadaran akan jati diri bangsa, persatuan, dan toleransi juga menjadi pilar utama menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca juga: DPD KNPI HSS agendakan Musyawarah Daerah Pemuda ke-15
Sebelumnya, Ketua PC PMI Kabupaten HSS Al Ikwan Humaidi melaporkan tujuan kegiatan ini adalah membuka ruang diskusi yang produktif, dan membangun pemahaman kolektif.
Terutama mengenai peran strategis pemuda menghadapi tantangan radikalisme dan terorisme, yang semakin kompleks pada era digital.
“Kami ingin kegiatan ini menjadi momentum untuk mengidentifikasi tantangan, mencari solusi, dan merumuskan langkah-langkah konkret yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari oleh pemuda,” ujarnya.
Baca juga: Layangan Dandang HSS ikuti festival internasional di Denmark
Dialog publik ini diikuti sekitar 50 peserta, terdiri dari pelajar, mahasiswa, forum anak, dan perwakilan organisasi kepemudaan se-Kabupaten HSS.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber, yaitu akademisi Institut Agama Islam Darul Ulum Kandangan Akhmad Zaky Yamani, Katim Pencegahan Densus 88 Wilayah Kalsel Ipda Halim Sumartono, Mantan Napiter M Zain Maulana.
Turut berhadir, antara lain Kepala Dinas Pariwisata dan Olahraga Kabupaten HSS Heri Utomo, perwakilan Polres HSS dan Kodim 1003 HSS.