Banjarmasin (ANTARA) - Mantan Ketua Nahdhatul Ulama (NU) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) H Tabrani Basri mengingatkan kaum Muslim agar jangan "ingkin barajut" (sebuah ungkapan bahasa daerah Banjar yang pengertiannya kikir atau pelit luar biasa) dan pendendam.
"Orang nang kada (yang tidak) ingkin barajut dan pendendam akan mendapatkan berkah luar biasa dari Allah SWT, " ujar Tabrani Basri dalam tausiyah di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sesudah Shalat Subuh Ahad.
Mantan dosen Agama Islam Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu mengilustrasikan atau memberi contoh seorang teman pada tahun 1980 yang semula sederhana/tergolong orang tidak berada, tapi di masa tua menjadi kaya.
"Teman ku itu tidak ingkin barajut (walau sedikit berinfak atau bersedekah), tidak pendendam dan tiap shalat fardhu selalu berjamaah, " ungkap alumnus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta yang sudah berusia 87 tahhn tersebut.
Mengawali tausiyahnya, mahaguru yang sudah sepuh itu membacakan Al Qur'an potongan Surah Al A'la (Yang Maha Tinggi) yang dalam tafsir mengungkap seseorang yang beriman atau arti penting memberikan diri, baik lahir maupun bstin.
"Dalam Surah Al A'la tersebut menganjurkan umat manusia terutama bagi ksum Muslim agar menjauhkan diri dari sifat tercela. Setiap gerakan atau aktivitas hidup harus selalu ingat Allah, " Kutipnya.
Menurut dia, makin kuat ingat Allah atau zikrillah berarti semakin kuat pula imannya kepada Allah, dan kontekstual sebagai landasan yaitu jangan ketinggalan melakukan shalat fardhu (lima waktu).
"Pasalnya dj alam akhirat kelak persoalan shalat fardhu yang pertama kali dihisab (diperhitungkan). Kalau shalatnya tidak beres, apalagi yang lainnya, " lanjut Tabrani Basri.
Sebelum mengakhiri tausiyahnya, laki-laki kelahiran Amuntai (175 km utara Banjarmasin) ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) itu mengingatkan,. bahwa masjid merupakan tempat yang berkah, dsn akhirat jauh lebih baik daripada dunia.