Banjarmasin (ANTARA) - RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin, Kalimantan Selatan membuat inovasi, yakni, sebagai runah sakit ramah disabilitas, khususnya penyandang tuna netra.
Peresmian RSUD milik Pemerintah Kota Banjarmasin yang bertempat di Jalan RK Ilir Banjarmasin Selatan tersebut sebagai RS ramah tuna netra pada peringatan HUT-nya yang ke-2, bertepatan pula Harjad ke-495 Kota Banjarmasin, Sabtu.
RSUD yang berdekatan dengan sungai Martapura, sungai terbesar di Kota Banjarmasin tersebut kini memiliki "Guiding Block" atau penunjuk jalan untuk penyandang disabilitas tuna netra.
Selain itu sarana pelayanan lainnya bagi kaum yang kehilangan penglihatan tersebut untuk mendapatkan pelayanan yang maksimal dari RSUD yang diresmikan pada 24 September 2019.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina yang meresmikan langsung RSUD Sultan Suriansyah menjadi sebagai RS ramah tuna netra tersebut menyampaikan apresiasinya atau inovasi tersebut.
Menurut dia, ini merupakan sebuah wujud bahwa Kota Banjarmasin merupakan "City For All" atau kota untuk semua, termasuk dalam pelayanan kesehatannya.
"Ini adalah inovasi pelayanan agar warga Kota Banjarmasin, tidak peduli siapapun dia, dia punya hak untuk mendapatkan perawatan dan pelayanan kesehatan," ujarnya.
Artinya, lanjut Ibnu Sina, Kota Banjarmasin tidak hanya sekedar memproklamasikan komitmen tersebut, tetapi benar-benar mewujudkan visi misi yang juga terdapat dalam Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan.
"Rumah Sakit Sultan Suriansyah sudah setara dengan visi misi pembangunan isu-isu sustainable development tingkat dunia, itu harapannya, artinya bukan sekadar proklamasi pernyataan komitmen tetapi betul-betul diwujudkan dalam pelayanan yang lebih baik ke depan," ujarnya.
Dalam rangkaian itu, Ibnu Sina menyerahkan tali asih, buku Radistra dan penghargaan kepada perwakilan Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kota Banjarmasin dan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Banjarmasin.
Menurut Ibnu Sina, ini sebagai bentuk apresiasi dalam keikutsertaan Pertuni dan PPDI dalam membangun RS ini jadi ramah disabilitas.
"Moga RS kita ini bisa terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat," ujarnya.