Menurutnya, tim ini bukan “kekuatan instan” yang hanya hadir menjelang pemilu, melainkan gerakan relawan yang konsisten membangun kesadaran publik secara organik.
“Tim ini sudah turun ke lapangan sejak lama, tidak mendadak, tidak karena waktu mepet. Kami menyasar semua wilayah Banjarbaru dengan metode pendekatan yang lebih menyentuh masyarakat,” tambahnya.
Edy juga mengungkapkan kekecewaan karena selama ini tidak diakomodasi sebagai bagian dari pengawasan independen, padahal telah bekerja memantau dinamika politik secara objektif.
Kini, langkah dukungan terhadap Paslon 01 dianggap Edy, sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap masa depan Kota Banjarbaru.
Baca juga: KPU Kalsel terima 202.903 lembar surat suara untuk PSU Banjarbaru
“Kami bukan tim yang gampang menyerah. Soal menang-kalah itu urusan nanti, tapi kami akan berjuang semaksimal mungkin untuk Paslon 01. Optimisme adalah bahan bakar kami,” tegasnya.
Tentang sosok Hj. Lisa Erna Halaby, Edy menyebut sebagai pemimpin yang memiliki daya tahan luar biasa dalam menghadapi tekanan, termasuk serangan personal di ruang publik.
“Ibu Lisa adalah figur yang sabar dan kuat. Seorang pemimpin sejati harus tahan dibully, tidak mudah terpancing emosi. Dan beliau sudah membuktikan itu,” ucapnya.
Menutup pernyataan, Edy berharap Banjarbaru segera keluar dari situasi stagnan dan kembali berjalan dalam arah pembangunan yang terukur dan berkelanjutan.
“Kepemimpinan itu soal momentum. Jangan sampai kota ini kehilangan arah hanya karena terlalu lama dibiarkan tanpa nakhoda,” pungkas Edy.
Baca juga: PSU Pilwali Kota Banjarbaru diharapkan lancar dan aman