Amuntai, (Antaranews Kalsel) - Manajer mutu Ummi Foundation Surabaya Ahmad Yusuf memuji metode ujian terbuka yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Ihya Ulumuddin Nur Sufiiyah di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, dinilai setara dengan1 ujian terbuka pascasarjana di perguruan tinggi.
"Ujian terbuka kepada santri yang khattam Quran tingkat SD dan SLTP saat ini, tidak jauh beda kualitasnya dengan ujian terbuka pascasarjana di IAIN Sunan Ampel, karena saya pernah kuliah di sana, " ujar Yusuf di Amuntai Jum'at.
Yusuf mengatakan kegiatan Khatam dan Imtihan Al Quran tingkat SD dan SLTP, menggunakan metode Ummi di Pondok Pesantren Ihya Ulumuddin Nur Sufiiyah milik penguasaha Supiansyah ini pelaksanaannya berbeda dengan kegiatan Khattam Quran lembaga pendidikan lain.
Menurut Yusuf, khatam Al Quran di Pondok Pesantren di Amuntai tersebut, selain melalui ujian terbuka juga dilaksanakan proses tanya jawab oleh orang tua santri, pengurus yayasan dan pengurus Ummi Foundation kepada para santri yang khatam.
Pertanyaan yang diberikan kepada santri seputar ayat suci Al-Quran sehingga diketahui sejauh mana pengetahuan dan pemahaman para santri terhadap isi kandungan kitab suci umat Islam tersebut.
Sebelum dinyatakan khatam Quran, tambah Yusuf, para santri melalui proses ujian terbuka yang dilakukan empat hingga lima penguji.
Wakil Bupati HSU Husairi Abdi mengatakan pemerintah daerah sangat mengapresiasi peran serta lembaga pendidikan swasta yang ikut memajukan pendidikan agama di Kabupaten HSU seperti yang dilakukan pengusaha setempat Supiansyah, dengan mendirikan Yayasan dan Pondok Pesantren Ihya Ulumuddin Nur Sufi'iyah di Kecamatan Banjang.
Pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Nur Sufiiyah, Supiansyah menjelaskan pembangunan pondok pesantren terdorong keinginannya sebagai orang asli banua HSU untuk ikut berperan memajukan pendidikan agama didaerahnya.
Apalagi, tambah dia, minat orang tua di HSU sangat tinggi untuk menyekolahkan anak mereka di pondok pesantren sehingga sejak dulu Kabupaten HSU dikenal sebagai pencetak ulama dan santri.
Kegiatan khatam dan Imtihan Quran metode Ummi yang dilaksanakan di Gedung Idham Khalid turut dihadiri Pembina Yayasan Nur Sufiiyah Profesor HM Hafiz Anshari.
Kepada para santri diserahkan sertifikat khattam Al Quran serta mendapat ucapan selamat dari orang tua wali santri masing-masing.
"Ujian terbuka kepada santri yang khattam Quran tingkat SD dan SLTP saat ini, tidak jauh beda kualitasnya dengan ujian terbuka pascasarjana di IAIN Sunan Ampel, karena saya pernah kuliah di sana, " ujar Yusuf di Amuntai Jum'at.
Yusuf mengatakan kegiatan Khatam dan Imtihan Al Quran tingkat SD dan SLTP, menggunakan metode Ummi di Pondok Pesantren Ihya Ulumuddin Nur Sufiiyah milik penguasaha Supiansyah ini pelaksanaannya berbeda dengan kegiatan Khattam Quran lembaga pendidikan lain.
Menurut Yusuf, khatam Al Quran di Pondok Pesantren di Amuntai tersebut, selain melalui ujian terbuka juga dilaksanakan proses tanya jawab oleh orang tua santri, pengurus yayasan dan pengurus Ummi Foundation kepada para santri yang khatam.
Pertanyaan yang diberikan kepada santri seputar ayat suci Al-Quran sehingga diketahui sejauh mana pengetahuan dan pemahaman para santri terhadap isi kandungan kitab suci umat Islam tersebut.
Sebelum dinyatakan khatam Quran, tambah Yusuf, para santri melalui proses ujian terbuka yang dilakukan empat hingga lima penguji.
Wakil Bupati HSU Husairi Abdi mengatakan pemerintah daerah sangat mengapresiasi peran serta lembaga pendidikan swasta yang ikut memajukan pendidikan agama di Kabupaten HSU seperti yang dilakukan pengusaha setempat Supiansyah, dengan mendirikan Yayasan dan Pondok Pesantren Ihya Ulumuddin Nur Sufi'iyah di Kecamatan Banjang.
Pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Nur Sufiiyah, Supiansyah menjelaskan pembangunan pondok pesantren terdorong keinginannya sebagai orang asli banua HSU untuk ikut berperan memajukan pendidikan agama didaerahnya.
Apalagi, tambah dia, minat orang tua di HSU sangat tinggi untuk menyekolahkan anak mereka di pondok pesantren sehingga sejak dulu Kabupaten HSU dikenal sebagai pencetak ulama dan santri.
Kegiatan khatam dan Imtihan Quran metode Ummi yang dilaksanakan di Gedung Idham Khalid turut dihadiri Pembina Yayasan Nur Sufiiyah Profesor HM Hafiz Anshari.
Kepada para santri diserahkan sertifikat khattam Al Quran serta mendapat ucapan selamat dari orang tua wali santri masing-masing.