Balangan, (Antaranews Kalsel) - Kabupaten Balangan melampaui target nasional dalam hasil cakupan pemberian obat pencegahan massal (POPM) filariasis 2016.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Balangan, H Akhmad Nasa'i, Rabu (3/5) ditemui di ruang kerjanya mengungkapkan, 86.683 jiwa dari jumlah sasaran penduduk, sebanyak 98.291 atau sekitar 88,19 persen telah mendapat obat pencegahan filariasis atau penyakit kaki gajah.
Target nasional POPM Filariasis adalah 85 persen dari jumlah penduduk sasaran sedangkan di Balangan hasil cakupan POPM mencapai 88,19 persen yang berarti telah memenuhi target nasional.
"Pemberian obat filariasis kepada masyarakat Balangan tidak akan berhenti, karena capaian tersebut hanya lah hasil capaian tahun pertama program eliminasi kaki gajah di Kabupaten Balangan," katanya.
Sedangkan untuk menghentikan siklus hidup cacing filariasis penyebab penyakit kaki gajah secara permanen, pemberian obat pencegahan secara massal (POPM Filaria) harus dilaksanakan sekali setahun minimal selama 5 tahun berturut-turut.
Sedangkan untuk menghentikan siklus hidup cacing filariasis penyebab penyakit kaki gajah secara permanen, pemberian obat pencegahan secara massal (POPM Filaria) harus dilaksanakan sekali setahun minimal selama 5 tahun berturut-turut.
Untuk itu lanjutnya, pada tahun 2017 yang merupakan tahun ke-2 pelaksanaan program eliminasi kaki gajah di Kabupaten Balangan, pihaknya sudah mulai melaksanakan berbagai persiapan untuk pelaksanaan program nasional yang akan dilaksanakan pada Oktober 2017 mendatang.
Berbagai persiapan-persiapan yang telah dilaksanakan untuk menyambut bulan eliminasi kaki gajah (Belkaga) di Balangan 2017 di antaranya adalah, advokasi dan sosialisasi (Promosi) meningkatkan peran serta lintas sektor.
Selain itu, mengajak masyarakat untuk mendukung Belkaga dengan menggerakkan masyarakat minum obat untuk mencegah penyakit kaki gajah dan mendekatkan pelayanan ke masyarakat dengan mendirikan pos-pos minum obat.
Selain itu, mengajak masyarakat untuk mendukung Belkaga dengan menggerakkan masyarakat minum obat untuk mencegah penyakit kaki gajah dan mendekatkan pelayanan ke masyarakat dengan mendirikan pos-pos minum obat.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Siti Raudah mengatakan, eliminasi filariasis merupakan salah satu prioritas nasional pengendalian penyakit dan Strategi yang digunakan, untuk memutuskan rantai penularan filariasis.
Program POPM filariasis, dan upaya pencegahan serta membatasi kecacatan dengan melaksanakan program penatalaksanaan penderita filariasis.
Program POPM filariasis, dan upaya pencegahan serta membatasi kecacatan dengan melaksanakan program penatalaksanaan penderita filariasis.
Dijelaskan dia, bulan eliminasi kaki gajah 2017 dilakukan secara serentak di Kabupaten/Kota endemis filariasis di seluruh wilayah Indonesia selama bulan Oktober.
Sedangkan waktu pelayanan minum obat di Pos-Pos Minum Obat disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.
Sedangkan waktu pelayanan minum obat di Pos-Pos Minum Obat disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat.
"Kamis (4/5) kami akan melaksanakan pertemuan sosialisasi dan advokasi POPM filariasis 2017 yang akan diikuti oleh semua kepala puskesmas, pengelola program filariasis Puskesmas, lintas sektor dan menghadirkan narasumber dari Dinkes Provinsi," ujarnya.