Banjarmasin (ANTARA) - Guru Haji Saiful Anshari mengingatkan kaum Muslim terutama para Muslimah (kaum Muslim perempuan) tentang keteladanan Chadidjathul Qubra atau istri Rasulullah Muhammad Saw.
"Banyak keteladanan Chadidjathul Qubra yang bisa menjadi contoh atau minimal renungan bagi Muslimah," ujar Guru Saiful dalam tausiyahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sesudah Shalat Subuh hingga Selasa pagi.
Guru Saiful mengemukakan itu, saat membaca munakif (riwayat hidup) Chadidjathul Qubra sekaligus mengenang meninggal dunia seorang bangsawan dan hartawan Arab pada 10 atau 11 Ramadhan 1..406 tahun lalu.
Guru Saiful mengatakan, keteladanan Chadidjathul Qubra yang patut menjadi contoh atau minimal renungan bersama kaum Muslim antara lain pengorbanan dalam memajukan syi'ar Islam.
"Sebagai contoh berani habis-habisan harta dalam mendukung perjuangan suami atau Rasulullah Saw guna syi'ar Islam sehingga menjadi miskin, namun tak ada penyelesaian," tutur Guru Saiful.
Guru Saiful menceriterakan, bahwa suatu waktu Rasulullah Saw mendapat tawaran Malaikat untuk menyulap gunung-gunung di Mekkah menjadi emas buat mengganti pengorbanan harta kekayaan Chadidjah. "Tapi Beginda Rasul bersama istri menolak tawaran tersebut," ungkapnya.
Ia menambahkan, keteladanan lain dari Chadidjathul Qubra yang mungkin bisa menjadi contoh, ketertarikan dengan Nabi Muhammad Saw bukan karena rupawan dan apalagi hartawan, tetapi terhadap akhlak Beginda Rasul.
"Dengan keikhlasan berkorban Chadidjathul Qubra tersebut, wajar makam beliau menimbulkan wangi harum tiada terhingga. Mungkin satu botol wangi-wangian yang terbagus atau paling harum dijual orang di pasaran, tetap tidak menyamai harumnya makam Chadidjathul Qubra," tutur Guru Saiful menceriterakan pengalamannya.
Oleh karena itu, kalau umrah tidak ziarah ke Makam Chadidjathul Qubra di Ma'la sekitar satu kilometer barat Masjidil Haram Mekkah, dan keharuman makam istri Beginda Rasul tersebut sampai satu kilometer masih tercium, demikian Guru Saiful Anshari.
