Kepala Dinas Perdagangan Hulu Sungai Tengah Yuserani di Barabai, Rabu menjelaskan relokasi pedagang selama delapan bulan sesuai lama kontrak pembangunan pasar berkonsep modern tersebut.
"Awalnya penataan pasar untuk pedagang ikan basah, ayam potong dan sembako dengan menempati los lama yang selama ini kosong atau tak terpakai," katanya.
Selanjutnya, pedagang yang direlokasi termasuk pedagang sayur, buah dan warung makan menempati lokasi penampungan sementara di pinggir jalan sekitar pasar.
Untuk pedagang ayam hidup menempati kawasan SPBU Pasar Keramat dan Pedagang Kaki Lima di sepanjang jalan depan SPBU sampai bundaran.
"Warung-warung juga kita tata dengan menempati lokasi sementara di belakang taman dan pedagang ikan, buah, dan sayur ditempatkan di halaman Stadion Murakata Mandingin," katanya.
Terkait keluhan pedagang menyusul lokasinya yang cukup jauh, Bupati Hulu Sungai Tengah Abdul Latif menyerahkan pengaturan lapak-lapak ke para pedagang melalui persatuan namun tetap difasilitasi Dinas Perdagangan.
"Kalau tidak mau direlokasi ke Stadion Mandingin karena takut jualannya sepi maka penataannya kita serahkan ke para pedagang untuk mengaturnya sendiri, kalau merasa nyaman desak-desakan jualan serta asalkan tidak menggangu arus lalu lintas," katanya.
Abdul menjelaskan pembangunan pasar agrobisnis modern terbesar ini untuk memberikan kenyamanan kepada para pedagang dan para pembeli nantinya, sehingga kesan pasar yang kumuh, jorok, becek dan bau itu dapat dihilangkan.
"Setelah proyek pasar agribisnis rampung para para pedagang dapat menempati kembali blok dan los sesuai peruntukannya tanpa dipungut biaya sedikitpun alias gratis," ujarnya.