Banjarmasin (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan (DPKP Kalsel) menggelar dua kali Gerakan Pangan Murah (GPM) per bulan selama 2025 sehingga total berjumlah 24 kali.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan DPKP Provinsi Kalsel Saptono dikonfirmasi di Banjarmasin, Sabtu, menjelaskan dana GPM dialokasikan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalsel.
Baca juga: Pasar murah di Desa Banua Hanyar ramai dikunjungi warga
"Sedangkan pelaksana GPM di tingkat kabupaten dan kota secara mandiri," ujar Saptono.
Saptono menuturkan dengan dua kali GPM per bulan maka DPKP Provinsi Kalsel melaksanakan Program GPM sebanyak 24 kali sepanjang tahun 2025.
Menurut Saptono, kegiatan GPM 2025 akan melibatkan beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), seperti Dinas Perikanan, Dinas Kehutanan dan Dinas Perkebunan.
"Kami melibatkan dinas terkait pada kegiatan gerakan pangan murah pada bulan Ramadhan," kata Saptono.
Baca juga: Kalsel kemarin, stok pangan hingga pasar murah
Saptono mengatakan tujuan utama GPM untuk mengendalikan inflasi, terutama menjelang hari besar keagamaan ketika harga pangan cenderung meningkat.
Saptono mengharapkan pelaksanaan GPM mampu menstabilkan harga bahan pokok di pasar dan mengendalikan laju inflasi di Provinsi Kalsel.
Saptono mencontohkan saat ini harga cabai masih tinggi, meskipun secara keseluruhan kondisi pangan di Kalsel masih dalam batas aman.
"Kami terus memantau situasi dan berupaya untuk mengantisipasi kenaikan harga, terutama bagi komoditas yang banyak didatangkan dari luar daerah," ungkap Saptono.
Baca juga: Jelang Nataru, Pemkab Tanah Laut-Pemprov Kalsel gelar Pasar Murah