Banjarmasin (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Afrizaldi menyampaikan Pemkot Banjarmasin memperkuat pengembangan transportasi sungai yang tertuang pada Peraturan Daerah (Perda) tentang penyelenggaraan transportasi.
"Perda tentang penyelenggaraan transportasi yang baru disahkan Kamis (2/1), memuat penguatan pengembangan transportasi sungai di daerah ini," ujar Afrizal di Banjarmasin, Rabu.
Baca juga: Kementerian nilai sangat baik indeks smart city dan SPBE Banjarmasin
Afrizal yang menjadi Ketua Panitia Khusus DPRD Kota Banjarmasin pada pembahasan pembuatan Perda tersebut menyatakan, Kota Banjarmasin sejati memang transportasi di Sungai dan darat hanya alternatif.
Karena kota ini, ungkap dia, dijuluki Kota Seribu Sungai, hingga transportasi pada masa dulu itu hanya lewat sungai, sebelum perkembangan zaman mulai menggerus.
Menurut Afrizal, Perda tentang penyelenggaraan transportasi yang memiliki 280 pasal ini diatur kedua moda transportasi kota di darat maupun sungai.
Perkembangan kedua moda transportasi ini, kata dia, harus bisa diseimbangkan, hingga tidak sampai ada yang mati.
"Utamanya transportasi sungai, harus terus dihidupkan sebagai identitas daerah ini sebagai kota seribu sungai," paparnya.
Baca juga: Banjarmasin siapkan konsumsi gratis saat Haul Guru Sekumpul
Karena pada perda ini, ungkap dia, berupaya mengembangkan agar transportasi sungai tidak hanya bagi pariwisata atau pengangkut penumpang, namun juga diarahkan pada angkutan barang.
"Jadi kalau bisa setidaknya 20 persen pelaksanaan transportasi itu memanfaatkan sungai," ujarnya.
Afrizal mengapresiasi upaya pemerintah kota setempat yang kini membuat tempat yang mengintegrasikan moda transportasi darat dan sungai, salah satunya Halte Siring Nol Kilometer.
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina mengatakan Perda ini tak hanya mengatur integrasi moda transportasi darat maupun sungai, tetapi juga sebagai landasan yang mendukung infrastruktur seperti halte sungai dan selter air yang telah dibangun sejak awal 2023.
Hal ini bertujuan untuk menjadikan sungai sebagai jalur transportasi alternatif yang bebas hambatan (macet).
"Dari Sungai Lulut hingga kawasan Trisakti Basirih, halte-halte sudah kami siapkan. Masyarakat kini dapat naik dan turun dengan nyaman di dermaga sepanjang Sungai Martapura," kata Ibnu Sina.
Baca juga: Pansus Raperda kearsipan Banjarmasin bahas dokumen COVID-19