Batulicin (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan, menggelar rapat kerja untuk membahas regulasi peternakan ayam di wilayah tersebut.
"Agenda rapat kerja kali ini membahas regulasi peternakan ayam terkait harga, listrik, kredit, dan perizinan," kata Ketua Komisi II DPRD Tanah Bumbu Andi Erwin Prasetya, di Batulicin Selasa.
Baca juga: Kalsel kemarin dari pembangunan peternakan hingga RPJMD
Di dalam rapat itu juga melibatkan SKPD terkait perbankan, komunitas peternak ayam dari sejumlah kecamatan, mitra, dan broker ayam.
Perwakilan peternak ayam di Tanah Bumbu Sarmidi menyampaikan kondisi sulit yang tengah dialami komunitas peternak ayam.
Sarmidi menyebut biaya perawatan yang tinggi tidak sebanding dengan hasil produksi, sehingga banyak peternak berada diambang kebangkrutan.
"Meski ada pinjaman dari pihak perbankan, kondisi usaha yang tidak stabil membuat beban angsuran menjadi berat. Bahkan banyak dari kami terancam sanksi karena kesulitan membayar," ungkap Sarmidi.
Sarmidi juga meminta pemerintah membatasi regulasi perizinan bagi pengusaha besar yang kerap mendirikan kandang luas tanpa kendali.
Menurutnya, hal ini mengancam keberlangsungan usaha peternak kecil yang sudah kesulitan menghadapi harga yang tidak stabil serta serbuan produk dari luar daerah.
"Kami berharap perbankan memberikan kelonggaran, seperti pembayaran per panen, bukan per bulan. Ini bukan berarti kami tidak ingin membayar, tetapi kondisi saat ini memaksa kami untuk meminta waktu. Ketika usaha stabil, kami siap mengikuti aturan lagi" harapnya.
Mendengar paparan Sarmidi, Ketua Komisi II DPRD Tanah Bumbu memberikan kesempatan kepada pihak-pihak yang hadir untuk menyampaikan pendapat dan saran.
Kesimpulan rapat diantaranya adalah inventarisasi seluruh kandang ayam di Tanah Bumbu. Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan kapasitas produksi dengan kebutuhan daging ayam lokal.
Selain itu, DPRD Tanah Bumbu juga berencana membentuk Panitia Khusus (Pansus) dan Asosiasi Peternak Ayam. Asosiasi ini diharapkan menjadi payung bagi peternak dan pedagang ayam, menciptakan keuntungan yang adil bagi semua pihak.
Baca juga: Tanah Laut miliki potensi ternak kerbau di Desa Benua Raya dan Bati-Bati
"Kita tidak bisa membiarkan kondisi seperti ini terus terjadi. Mitra dan broker ayam selalu untung, sementara peternak kecil yang merugi. Kita akan memperjuangkan solusi yang adil dan berkeadilan," tegas Andi.