Asisten Administrasi Umum Setda Prov Kalsel Ahmad Bagiawan, mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk cinta terhadap "Banua" dan wujud nyata upaya melestarikan budaya bangsa. Sejalan dengan komitmen Pemprov untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan kebudayaan.
"Aruh Sastra Kal-Sel ini berhasil menjadi ruang ekspresi, diskusi, dan apresiasi yang mempertemukan para sastrawan, penulis, dan pecinta seni dari berbagai penjuru daerah," ujarnya di Barabai, Jumat.
Dia meminta, semua harus memaknai Aruh Sastra sebagai tonggak kebangkitan sastra dan budaya Banua, serta terus menanamkan kebanggaan pada jati diri kita sebagai masyarakat Kalsel.
Usai pembukaan Aruh Sastra Kalimantan Selatan yang ke-21, Tim Kesenian Kabupaten Kotabaru dengan Ketua Umum H. Syajidan dan Ketua Harian H. Ahmad Fitriadi menyampaikan, bahwa kegiatan ini bukan hanya sekedar ajang berkumpulnya sastrawan dan pegiat sastra.
"Tim Kesenian Kotabaru ikut memeriahkan Aruh Sastra Kalsel ini, karena Aruh Sastra ini memilki dampak luas kepada masyarakat khusus bagi generasi penerus kedepan. Dan Aruh Sastra ini juga menjadi ruang ekspresi, diskusi, dan apresiasi yang mempertemukan para sastrawan, penulis, dan pecinta seni dari berbagai penjuru daerah", ungkapnya.
Tim Kesenian Kotabaru yang beranggotakan dua puluh orang ini. Dalam Aruh Sastra menampilkan pertunjukan karya seni Musikalisasi Puisi yang berjudul "Di Ujung Waktu Bulan Terluka" dibacakan dengan memukau oleh Ketua Harian H. Ahmad Fitriadi.
Aruh Sastra Kalimantan Selatan yang ke-21 di Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2024 tersebut mengangkat tema “Mamucukani Aksara, Maranggam Sastra”.
Adapun rangkaian kegiatan dari tanggal 07 Desember 2024 terdiri dari Seminar Ekranisasi, Seminar Pembelajaran Sastra di Sekolah, Mini Riset, Mangawah dan Makan Bersama, Pergelaran Senin. Dan di tanggal 08 Desember 2024 Workhsop Mini Riset, Diskusi Sastra', PANTUN, Sidang Pleno dan Pembagian Hadiah Sayembara.