Banjarmasin (ANTARA) - Gempa dengan kekuatan Magnitudo (M) 3.1 menggoyang Kabupaten Batola, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), namun sejauh ini tidak berdampak kepada masyarakat setempat.
"Sampai saat ini belum ada laporan yang masuk dari masyarakat terkait dampak gempa yang terjadi," ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Batola Mirwan Siregar di Marabahan, Kabupaten Batola, Sabtu.
Baca juga: Gempa dangkal di Kotabaru Kalsel akibat sesar aktif
Mirwan mengatakan kecamatan terdekat dengan pusat gempa berdasarkan informasi yang masuk berada di Kecamatan Marabahan, Kecamatan Tabukan dan Kecamatan Kapuas Murung.
"Sejauh ini terkait dampak gempa tidak ada laporan dari masyarakat dan masyarakat tetap beraktifitas seperti biasanya," ucap Mirwan saat dihubungi ANTARA.
Diketahui, berdasarkan laporan dari Stasiun Geofisika Balikpapan, lokasi gempa berada di 2.85 LS, 114. 68 BT atau sekitar 24 Km timur laut Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Dengan ke dalam 10 km.
Baca juga: BPBD Kalsel salurkan alat deteksi gempa dan tsunami bagi 13 kabupaten/kota
Sedangkan untuk waktu terjadinya gempa dengan kekuatan M 3.1 terjadi pada 18 Oktober 2025, sekitar pukul 15.19.18 WIB.
Selain itu, ucap Mirwan, warga Kabupaten Batola hanya terdampak angin kencang yang terjadi pada Jumat sore, dan mengakibatkan 17 rumah rusak.
Kecamatan yang terdampak akibat hujan deras dan angin kencang itu terjadi di Desa Tabunganen Pemurus Kecamatan Tabunganen, Desa Antasan Segera Kecamatan Mandastana, Desa Anjir Serapat Lama Kecamatan Anjir Muara dan Desa Jelapat II Kecamatan Mekarsari.
"Dalam kejadian itu dari laporan yang masuk dan hasil pantauan di lapangan tidak ditemukan adanya korban jiwa dan musibah hujan deras disertai angin kencang," ucap Kepala Pelaksana BPBD Barito Kuala Mirwan Efendi Siregar.
Baca juga: Gempa dangkal MAG 2,3 guncang Hulu Sungai Utara
