Banjarmasin (ANTARA) - Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Ditlantas Polda Kalsel) menggelar Operasi Zebra Intan 2024 dalam upaya cipta kondisi pelantikan presiden RI terpilih agar lalu lintas di jalan raya terjaga kondusif.
"Jadi Operasi Zebra kali ini digelar di masa pelantikan presiden terpilih pada 20 Oktober 2024," kata Direktur Lalu Lintas Polda Kalsel Kombes Pol Robertho Pardede di Banjarmasin, Jumat.
Adapun pelaksanaannya berlangsung selama 14 hari terhitung mulai 14 sampai 27 Oktober 2024 mendatang.
Pardede menyebut tujuan utama operasi tetap meningkatkan disiplin berlalu lintas dan mengurangi angka kecelakaan.
Polantas bahkan diberikan kewenangan melakukan tilang manual terhadap tujuh pelanggaran yang menjadi sasaran prioritas.
Yakni pengendara menggunakan ponsel, pengemudi di bawah umur, berboncengan lebih dari satu, tidak menggunakan helm SNI.
Kemudian pengemudi yang tidak memakai safety belt, pengendara dalam pengaruh alkohol, melawan arus serta melebihi batas kecepatan yang telah ditentukan.
"Namun kita tetap mengedepankan tilang elektronik berbasis ETLE dari 62 titik kamera termasuk mengoptimalkan ETLE mobile, di samping juga edukasi dan teguran humanis," jelasnya.
Sementara Kabag Bin Ops Ditlantas Polda Kalsel Kompol Abdul Rahman melaporkan update tilang elektronik dari Januari sampai 9 Oktober 2024 sebanyak 2.177.442 pelanggar terekam.
Mayoritas pelanggar yakni pengemudi yang tidak memakai safety belt dan melanggar aturan lampu lalu lintas.
Rahman mengingatkan pula meningkatnya kasus kecelakaan lalu lintas dan korban meninggal dunia selama Operasi Zebra tahun lalu harus menjadi perhatian bersama.
"Ini jadi pengingat jika masyarakat harus lebih mematuhi lagi aturan berlalu lintas karena ada 39 kasus dengan 13 korban meninggal dunia tahun lalu selama 14 hari Ops Zebra," ungkapnya.