Banjarmasin (ANTARA) - Sebanyak 300 mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin melaksanakan Ekspedisi Batang Banyu (susur sungai) pengabdian kepada masyarakat ke Desa Belawang di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan (Kalsel) pada momen dies natalis ke-66.
Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bachri di dermaga di Banjarmasin, Senin, melepas secara simbolis 300 mahasiswa/i menggunakan klotok (perahu susur sungai) menuju ke Desa Belawang untuk melaksanakan pengabdian dan bakti sosial bekerja sama dengan pemerintah daerah, perbankan, dan Polda Kalsel.
“Ekspedisi Batang Banyu kali ini adalah edisi kedua setelah pertama kali kami laksanakan pada tahun lalu. Namun, tahun ini lebih berbeda karena skala besar yang diikuti mahasiswa dari 11 fakultas,” ujarnya.
Prof Ahmad menyebutkan pada kegiatan ekspedisi edisi kedua ini, terdapat lima kegiatan bakti sosial utama, yakni pemeriksaan kesehatan secara gratis yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran, pemeriksaan gigi dan mulut oleh Fakultas Kedokteran Gigi.
Lalu, penanaman ribuan pohon oleh Fakultas Kehutanan, pembagian benih ikan sebanyak 10.000 benih oleh Fakultas Perikanan dan Kelautan, dan kegiatan hiburan dan edukasi oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Baca juga: ULM ciptakan mobil listrik untuk operasional di lingkungan kampus
Baca juga: ULM andalkan Antasari Evo III di final Kontes Mobil Hemat Energi 2024
“Ekspedisi ini bertujuan untuk membangun kedekatan perguruan tinggi dengan masyarakat. Melalui ekspedisi ini juga, mahasiswa dapat memotret berbagai potensi pariwisata dan perikanan di sepanjang perjalanan susur sungai ini,” ucapnya.
Prof Ahmad berharap kegiatan ekspedisi yang berlangsung sehari penuh kali ini, tahun depan dapat meningkat bahkan jika bisa dilaksanakan berhari-hari dan menginap di lokasi kegiatan agar pengabdian lebih maksimal dan terbangun kedekatan emosional antara masyarakat dan mahasiswa.
Ketua Pelaksana Ekspedisi Batang Banyu 2024 Fahriannor mengatakan seluruh peserta berangkat bersama-sama menggunakan perahu susur sungai dari Banjarmasin menuju Desa Belawang di Barito Kuala.
Ia menjelaskan istilah nama Batang Banyu ini, merujuk pada budaya yang tumbuh di lingkungan sekitar (hidup dan berkembang di sepanjang tepian sungai), istilah ini sudah tidak asing lagi dengan kearifan lokal kehidupan masyarakat karena wilayah tersebut memiliki banyak aliran sungai, sehingga dimaknai sebagai sandaran hidup bagi penduduk setempat.
Menurut dia, Ekspedisi Batang Banyu ini sebagai salah satu ikhtiar ULM untuk mengembalikan tradisi ke dalam kehidupan nyata, sehingga filosofi Batang Banyu terwujud dalam keseharian masyarakat agar dapat kembali menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.
“Di usia ULM yang ke-66 tahun, Ekspedisi Batang Banyu merupakan salah satu kegiatan untuk mengimplementasikan visi ULM menjadi universitas terkemuka dan berdaya saing pada bidang pengelolaan lahan basah,” ujar Fahriannor.*
Baca juga: ULM buka Program studi di Luar Kampus Utama di Balangan
Baca juga: Menuju universitas kelas dunia, ULM raih 58 prestasi internasional
Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Erafzon Saptiyulda AS