Batulicin (ANTARA) - Pimpinan dan seluruh komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan menyerukan masyarakat "Bumi Bersujud" yang Daftar Pemilih tetap (DPT) proaktif menggunakan hak suara atau tidak "golput" pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Jangan golput atau tidak memilih, datang ke TPS terdekat. Mari sukseskan Pilkada 2024, karena satu suara kita dapat menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin daerah kita," kata Ketua KPU Tanah Bumbu Puryadi di Batulicin Sabtu.
Puryadi mengatakan pelaksanaan dan pemungutan suara Pilkada yang dilaksanakan pada 27 November atau kurang lebih tersisa 91 hari agar senantiasa masyarakat selalu menjaga kerukunan dan kedamaian meskipun berbeda pilihan.
Adapun jumlah DPT di Kabupaten Tanah Bumbu pada Pemilu 2024 mencapai 238,792 jiwa dengan rincian usia 26 tahun ke bawah atau generasi Z sebanyak 60.911 jiwa atau 25,51 persen.
Usia milenial atau 27-42 tahun mencapai 89.198 jiwa atau 32,35 persen, usia 43-58 tahun (64.560) jiwa atau 27,04 persen, usia 59-77 tahun sebanyak 22.194 jiwa atau 9,29 persen, sedangkan usia free boomer atau usia 78 tahun ke atas mencapai 1.929 jiwa atau 0,81 persen.
"Rekapitulasi daftar pemilih sementara (DPS) di Kabupaten Tanah Bumbu dari tingkat pelajar dan pensiunan TNI Polri mencapai 242.971 jiwa dengan rincian perempuan sebanyak 119.304 jiwa dan laki-laki sebanyak 123.667 jiwa," tutur Puryadi
Adapun tahapan dan pelaksanaan Pilkada 2024 telah memasuki perpanjangan masa pendaftaran pasangan calon bupati dan calon wakil bupati hingga 1 September 2024.
Masa penelitian persyaratan pasangan calon pada 27 Agustus-21 September 2024 dan penetapan pasangan calon bupati dan calon wakil bupati pada 22 September 2024.
Kemudian, pelaksanaan kampanye pada 25 September-23 November 2024, hari tenang (24-26 November 2024), pelaksanaan dan pemungutan suara (27 November 2024), dan penghitungan suara dan rekapitulasi hasil pemungutan suara (27 November-16 Desember 2024).
"Mari menjadi pemilih yang cerdas untuk memilih pemimpin yang berkualitas dengan menghindari politik uang, mengenali visi misi calon pemimpin, dan menelusuri rekam jejak calon pemimpin. dan yang paling penting tidak golput," pinta Puryadi.